PLEASE VOTE AND COMMENT
Kalau boleh jujur, Wira memang sangat ingin punya anak lagi. Menurutnya di usia Ara sekarang, sudah sangat cocok jika dia memiliki adik. Akan tetapi, semua itu tergantung kehendak Tuhan saja.
Ada secercah harapan yang hinggap di hatinya saat melihat kelakuan tak biasa dari Sakura. Firasatnya mengatakan kalau Sakura pasti hamil. Kelakuan wanita itu sangat berbeda dari sebelumnya, dia juga jauh lebih sensitif sejak beberapa minggu terakhir.
Atas kesepakatan bersama, Wira pun membeli testpack untuk digunakan istrinya. Sebelum pulang ke rumah, ia mampir dulu ke sebuah apotek untuk membeli itu.
"Besok pagi aja baru dites." Ucapnya saat memberikan benda itu pada Sakura.
"Iya Mas." Angguk Sakura paham.
•••
Menjelang waktu makan malam, kediaman mereka diketuk dengan sangat tidak santai.
"Permisi, paket!" Teriak si pengetuk.
"Asyiap!" Bukan Sakura atau Wirga yang menjawab, melainkan orang lain yang ada di luar.
"Teretet tetetetetetetetet..." suara siapa sih itu? Fals banget!
"Ih malu-maluin banget! Kakak buka pintunya, Lily udah gak bisa nahan malu." Teriak seseorang yang sudah dapat dipastikan kalau itu adalah Lily, adik bungsu Sakura.
Wira hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar keributan yang ada di luar. Daripada semakin ribut dan menjadi tontonan warga, lebih baik ia buka pintu sekarang.
"Selamat malam."
"Annyeonghaseyo."
"Hallo Kakak ipar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahin Dosen
RomantizmSakura Bramanta tidak pernah menyangka dirinya akan dijodohkan dengan dosennya sendiri, Wiradharma Wijaksana, atau yang lebih sering dipanggil Pak Wira. Sejak awal Sakura selalu menduga jika dosennya ini seorang gay. Terus Sakura harus nikah sama ga...