PLEASE VOTE AND COMMENT
(Tembus 200 votes baru Up)Mendengar bahwa Chanie menginap di apartement Hansel sendirian, Sakura langsung meminta untuk bertemu dengan Hansel. Ada hal penting yang harus dia bicarakan.
"Semalam lo ngapain temen gue?" Tanya Sakura tanpa basa-basi. Langsung to the point.
"Gue gak ngapa-ngapain Chanie." Jawab Hansel.
"Gak ada adegan ciuman kan?" Sakura memastikan.
"Iya." Angguk Hansel.
"Syukur deh." Sakura langsung mendesah lega.
"Gue gak mungkin apa-apain dia. Lo tahu sendiri kan galaknya Chanie?" Untuk kali ini Hansel hanya berkelakar. Sekalipun Chanie gak galak, dia tetap tidak akan mengapa-apakan Chanie.
Sakura tak memperdulikan kelakar Hansel. Dia langsung bertanya, "perasaan lo sama Chanie gimana?" Sontak Hansel sedikit gelagapan mendengar pertanyaan itu.
"Gue yakin seratus persen! Lo juga cinta sama Chanie." Ucap Sakura yakin. "Lo cuman gengsi doang buat mengakuinya." Tawa Sakura terdengar sangat meremehkan Hansel. Sengaja memang.
"Kalau memang lo lebih memilih untuk memendam rasa cinta yang lo punya sekarang, terserah. Tapi please jangan buat Chanie jadi bimbang, lalu pada akhirnya dia memilih yang salah." Tekan Sakura. Sebab dia tak mau sahabatnya salah memilih.
"Gue bingung, Kur." Ucap Hansel seraya mendesah di ujung kalimatnya.
Sakura paham, jadi sebelum dia bertanya lebih jauh, ada satu hal yang harus dia ketahui sebelumnya, "hubungan lo sama Helda gimana?"
Mendengar itu Hansel hanya menatap Sakura dalam diam, seolah sedang berpikir. Hatinya kembali bimbang. Ah, dilema sedang menghampiri dirinya.
"Pastiin perasaan lo dengan baik. Gue gak mau lo salah melangkah. Buar gimana pun lo dan Chanie itu sahabat gue. Kita sahabat, Sel." Nasihat Sakura.
"Iya." Hansel hanya mampu mengangguk.
Setelah pertemuannya dengan Hansel, Sakura langsung pulang. Kebetulan hari ini dosennya tak masuk.
Jujur saja berleha-leha tanpa melakukan sesuatu itu sangat membosankan bagi Sakura. Tadinya dia ingin pergi, tapi mager. Hedeuhh..
"Telepon Mas, ah." Ide Sakura. Kebetulan ini jam makan siang.
"Hallo Sa?" Senyum Sakura melebar begitu mendengar suara suaminya diujung telepon.
"Udah makan Mas?" Tanya Sakura
"Ini lagi mau makan. Kamu udah Sa?"
"Aku pengen makan kerang saos tiram Mas." Kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut Sakura. Padahal sebelumnya ia tak memikirkan tentang kerang saos tiram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahin Dosen
RomanceSakura Bramanta tidak pernah menyangka dirinya akan dijodohkan dengan dosennya sendiri, Wiradharma Wijaksana, atau yang lebih sering dipanggil Pak Wira. Sejak awal Sakura selalu menduga jika dosennya ini seorang gay. Terus Sakura harus nikah sama ga...