13

41K 2K 57
                                    

PLEASE VOTE AND COMMENT

Wajah Sakura merah padam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Sakura merah padam. Bukan karena marah. Bukan. Tapi karena ia sedang malu. Malu banget pokoknya. Bayangan kejadian tadi pagi kembali muncul dalam benaknya.

"Kamu gak usah geleng-geleng kepala gituh." Suara Wira.

"Ini sih gara-gara Bapak yang gak kunci pintu kamar mandi." Gerutu Sakura.

"Kenapa kamu gak ketuk dulu pintunya?" Balas Wira.

"Saya udah gak tahan soalnya." Jawab Sakura dengan jutek.

"Yaudah. Gak papalah." Ucap Wira dengan santai. Berbeda dengan Sakura yang langsung menatap Wira tajam. "Kenapa?" Tanya Wira saat merasa dirinya sedang ditatap.

"Gak papa gimana? Tadi kalau terlambat sedikit saja, astaga!!!!" Sakura mulai mendramatisir keadaan. "Bapak melihat aset penting saya." Lanjut Sakura dengan frustasi.

"Gak papa. Kita sudah sah jadi suami istri." Kata Wira dengan sangat tenang. Padahal, jauh dalam dirinya sendiri ia merasa tidak tenang. Ada rasa malu juga yang mampir di dirinya. Tapi, lebih daripada itu semua, ada rasa sesal yang teramat dalam. Jika saja ia membiarkan Sakura melepas underwearnya, mungkin saja pemandangan indah itu bisa ia nikmati.

"Nah sekarang kenapa Bapak yang geleng-geleng?" Pertanyaan Sakura membuat Wira sadar dari pemikirannya sendiri. Detik itu juga ia sadar, mungkin ini cara terbaik. Percuma kalau bisa ia lihat tapi tak bisa ia apa-apakan. Lebih baik begini.

"Bapak udah gila?! Sekarang malah senyum-senyum."

"Sekarang jangan bahas itu lagi. Mending kamu mandi, terus kita sarapan. Saya sudah lapar." Ucap Wira final.

***

Beruntung bagi Sakura karena adiknya sudah membawakan pakaian yang lebih layak untuk dia pakai. Gak mungkin banget kan dia keluar dari kamar hotel hanya dengan menggunakan lingerie tanpa bra didalamnya. Astaga!

"Kakak gimana?" Belum juga duduk, Dodo sudah bertanya.

"Gimana apanya?" Tanya Sakura pura-pura tak paham, padahal ia paham kemana arah pertanyaan adiknya ini.

"Ehem ehemnya." Lanjut Dodo dengan menggunakan kode.

"Kepoooo." Sakura memeletkan lidanya. "Urusan orang gede, anak kecil gak boleh tahu." Timpal Mama. Ah, Mama memang sehati dengan Sakura.

"Selamat pagi semua." Sapa Wira sambil menarik kursi. "Duduk sini." Ucapnya pada Sakura. Sempat bingung, namun akhirnya paham, Sakura pun duduk pada kursi yang ditarik Wira.

"Pasangan baru romantis banget sih." Goda Ibu. Semalam keluarga inti Wira dan Sakura juga ikutan menginap di hotel.

Sarapan pagi saat ini penuh dengan godaan yang ditujukan pada Wira dan Sakura. Mereka bahkan dengan terang-terangan menanyakan perihal malam pertama. Padahal ada Dodo dan Lily yang masuk kategori dibawah umur, tapi tak mereka pedulikan.

Dinikahin DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang