PLEASE VOTE AND COMMENT
(Hati-hati gaes, awalannya agak dewasa yah!)
"Ahh.. ahh.. Mashh.." Sakura terus mendesah nikmat saat Wira sedang memompanya. Kedua inshan itu sedang mencari kepuasaan mereka.
Tok tok tok..
"Bunda..."
Suara Ara dari luar kamar menginterupsi kegiatan mereka. Sakura dan Wira terdiam sejenak. Wajah keduanya tampak sangat kaget. Dilema menghampiri diri mereka. Kalau mereka berhenti, tanggung banget. Kalau lanjut, yang ada Ara akan gelisah di luar.
"Mas ini gimana?" Desak Sakura.
"Jangan berhenti dulu, Bun. Tanggung banget." Sebutlah Wira sedang memikirkan kebutuhan biologisnya.
"Tapi Mas.." Sakura sangat bingung sekarang.
"Bentar aja Sa." Potong Wirga.
Serentak, ia pun segera memompa Sakura dengan cepat. Ini memang nikmat, akan tetapi Sakura tidak bisa berteriak ataupun mendesah. Ara akan mendengarnya di luar. Sehingga, Sakura hanya berusaha meredam suaranya. Bagian tubugnya di bawah sana terasa sangat nikmat. Hingga ia merasa sebentar lagi gelombang kenikmatan itu akan datang.
Tok, tok, tok!
"Bunda, Ayah.. Ala mimpi buluk." Suara tangis Ara sudah terdengar di luar sana.
"Mashhh.." Sungguh, Sakura tak kuasa mendengar suara tangis anaknya.
"Bentar Sa, dikit lagi." Ucap Wira tanpa sedikit pun mengurangi kecepatannya.
"Ah.. ahh.. Mashh.." Desah Sakura dengan suara tertahan.
"Bersamahhh.." Timpal Wirga.
Akhirnya mereka pun meraih kenikmatan itu. Tidak menunggu lama, Sakura segera bangkit berdiri dan memakai pakaiannya. Tidak ada waktu untuk membersihkan dirinya, pokoknya dia harus segera menemui anaknya.
"Mas, ke kamar mandi buruan. Pakai baju di sana. Aku mau bukain pintu buat Ara." Perintah Sakura yang langsung dilaksanakan oleh Wira.
"Bundaaaa..." Tangis Ara semakin pecah ketika Sakura membuka pintu kamarnya.
Sakura mendekap Ara dalam pelukannya dan menggendong putrinya itu. "Anak Bunda kenapa, hm?" Tanyanya lembut.
"Ala mimpi buluk." Ucapnya di sela tangisan.
Sejak 1 bulan yang lalu, Ara meminta tidur sendiri. Menurut ajaran Uncle Dodo dan Aunty Lily, ia harus tidur sendiri agar adiknya bisa cepat dikasih. Memang yah, otak kedua adiknya itu gak beres. Tapi, Wira sih senang aja. Kalau Ara mau tidur sendiri, berarti dia gak perlu repot-repot ngajak Sakura pindah ke kamar sebelah buat ngambil jatah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahin Dosen
RomansaSakura Bramanta tidak pernah menyangka dirinya akan dijodohkan dengan dosennya sendiri, Wiradharma Wijaksana, atau yang lebih sering dipanggil Pak Wira. Sejak awal Sakura selalu menduga jika dosennya ini seorang gay. Terus Sakura harus nikah sama ga...