PLEASE VOTE AND COMMENT
"Kura-kuraaaaaaa." Teriak Chanie dengan heboh begitu ia masuk ke rumah Sakura.
"Berisik." Umpat Sakura. "Eh, eh, ngapain lo bawa guling?" Heran Sakura, pasalnya Chanie datang ke rumahnya dengan memakai piyama dan membawa guling keramat. Katanya sih guling ini dari ia jaman kecil. Iyuhhh, kebayang gak baunya kayak apa?!
"Gue tidur sama lo malam ini. Boleh yah? Plis, plis, plis." Pinta Chanie lengkap dengan wajah imutnya.
"Dalam rangka apaan?"
"Besok lo udah resmi jadi milik Pak Wira. Gue udah gak bisa sebebas sebelumnya buat ngajakin lo ke mana kek, atau kita buat apa kek." Nada Chanie menjadi lebih sendu. Membuat Sakura sadar, jika ia menikah nanti, ia tak akan sebebas dulu.
"Aaaa... Chanie, sahabat gueeee!!!" Sakura memeluk Chanie dengan erat.
Malam ini Chanie dan Sakura tidur bersama. Sayangnya, tidak ada pembicaraan diantara mereka. Masing-masing sibuk dengan pemikirannya sendiri. Atu mungkin, masing-masing larut dalam memori mereka dulu.
Keheningan berhenti menyelimuti kamar Sakura saat Chanie mulai berujar. "Kur, lo ingat gak pertama kali kita suka sama cowo, itu adalah cowo yang sama?"
Sakura tertawa kecil. Ia mengingat masa itu. Masa dimana mereka baru masuk SMP dan sama-sama suka pada ketua OSIS. Gara-gara itu mereka berdua bermusuhan. Sampai-sampai kepala Hansel dibuat pening karena keduanya. "Hahaha.. waktu itu kita lucu banget. Padahal ketua OSISnya gak naksir sama kita." Tambah Sakura.
"Terus lo ingat gak pertama kali kita pacaran. Hari jadiannya cuman selisih 3 hari?" Tanya Chanie lagi.
Waktu itu mereka sama berpacaran. Lucunya Sakura yang duluan pacaran, kemudian disusul Chanie 3 hari kemudian, sedangkan Hansel, fix! Dia jadi jomblo. Kadang nama Hansel selalu disebutkan oleh kedua gadis itu saat meminta ijin keluar. Padahal Hansel tak tahu apa-apa.
"Kur, kenangan kita itu banyak banget loh." Chanie melirik Sakura.
"Kita main bareng, sekolah bareng, nakal juga barengan. Gue dari dulu kasihan sama Hansel, selalu ikutin maunya kita terus. Hehehe." Walaupun ada kekehan di akhir kalimatnya, percayalah, nada bicara Chanie sudah semakin merendah. Sebentar lagi ia pasti menangis.
"Sampai pas kuliah, kita ngekos bareng, mabok juga barengan. Lagi-lagi Hansel yang selalu kita repotin." Tambah Sakura.
"Kalau gue gak bisa temanin lo mabok, lo jangan mabok, Chan." Nasihat Sakura. Pasalnya Sakura tahu betul, Chanie mabuk-mabukkan bukan karena ia suka. Tapi, dia punya banyak masalah, yang gak bisa dia ceritain ke orang lain. Chanie pernah sekali keceplosan, tapi Sakura memilih untuk menyimpannya sendiri. Dia tak ingin memaksa Chanie bercerita jika sahabatnya itu tak mau.
"Kan ada Hansel." Celetuk Chanie santai. Berbanding terbalik dengan perasaan miris yang Sakura rasakan.
"Tapi kan--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahin Dosen
RomanceSakura Bramanta tidak pernah menyangka dirinya akan dijodohkan dengan dosennya sendiri, Wiradharma Wijaksana, atau yang lebih sering dipanggil Pak Wira. Sejak awal Sakura selalu menduga jika dosennya ini seorang gay. Terus Sakura harus nikah sama ga...