17

35.8K 1.8K 62
                                    

"Aku gak mau bahan ghibah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku gak mau bahan ghibah. Apalagi, menurut gosip yang beredar, Mas kan-" Buru-buru Sakura mengatup bibirnya. Hampir saja ia kelepasan mengatakan Wira gay.

"Saya apa?"

"Gak kok."

"Gay?"

Mata Sakura terbelak kaget. Ternyata gosip itu sudah sampai ditelinga Wira.

"Sakura"

"Mas!"

Keduanya sama-sama berujar.

"Aku turun yah. Takut telat, Mas." Sebelum Wira berbicara, Sakura sudah lebih dahulu menyela. Dengan gerakan cepat ia menyalim tangan Wira, dan segera turun dari mobil.

"Fiuhhh.. Hampir saja." Gumam Sakura.

Kini hanya tersisa Wira di dalam mobil yang sedang berdecak dan mendesah kesal. Siapa sih yang menyebarkan gosip kalau dirinya adalah gay? Sial! Pantas saja selama ini Sakura selalu menghindari dirinya.

Wira membenamkan kepalanya pada setir mobil. Sesekali memukul setir itu karena kesal. "Sial!" Umpatnya.

Mata Wira tak sengaja melirik cincin yang melingkar di jari manisnya. Itu cincin pernikahan mereka. Ia membebaskan jarinya dari lingkaran cincin itu. Kemudian diamatinya cincin itu. Didalamnya terukir nama Sakura. Mendadak hatinya menghangat. Rasa kesal yang membuncah dalam dirinya langsung hilang. Senyuman merekah diwajahnya.

"Benar. Sekarang gue sudah beristri. Dengan begitu gue bisa membuktikan bahwa gosip itu tidak benar." Dipakainya cincin itu lagi. Ada kebanggaan tersendiri bagi Wira saat memakai cincin itu.

Apalagi ketika ia masuk kelas untuk mengajar, ada mahasiswa yang melihat cincin itu. Lantas mereka bertanya, "Bapak sudah menikah?"

"Iya. Saya sudah menikah." Jawab Wira dengan bangga.

"Wahhh.." Para mahasiswa langsung kaget. See? Itu membuktikan bahwa Wira memang bukan gay. Setidaknya di mata para mahasiswanya. Kalau di mata Sakura, biarkan ia membuktikan itu sendiri.

"Bapak nikah di Indonesia kan?" Tanya sapah satu mahasiswa.

"Iya. Memangnya kenapa?" Wira merasa bingung dengan pertanyaan itu.

Tak lama kemudian ada suara tepuk tangan dalam kelas. Entah siapa yang mengawalinya. Saat ini semua mahasiswa didalam kelasnya bertepuk tangan.

"Kalian kenapa? Jika tidak ingin mengikuti kelas saya silahkan keluar." Oke cukup main-mainnya. Lebih baik fokus belajar. Jangan lupa, Pak Wira adalah salah satu dosen killer.

***

Pengakuan Pak Wira bahwa dirinya sudah menikah langsung menjadi buah bibir dikalangan mahasiswa. Tak ayal hal itu membuat Sakura sedikit takut. Apakah Pak Wira menyebut bahwa istrinya adalah Sakura sendiri? Bagaimana ini? Sakura belum siap.

Dinikahin DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang