29

39K 1.8K 145
                                    

PLEASE VOTE AND COMMENT
⚠️

Berkat buku catatan Wira, Sakura merasa 'dekat' dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berkat buku catatan Wira, Sakura merasa 'dekat' dengannya. Walau pada kenyataannya ada jarak yang memisahkan mereka.

Buku ini bagaikan bagian dari diri Wira. Sakura bisa merasakan keberadaan Wira hanya dengan membaca setiap penggalan puisi yang tertulis didalamnya.

Baru Sakura sadari, ternyata Wira memiliki tulisan tangan yang rapi dan bagus. Ini menggambarkan karakter Wira yang selalu rapi dan terarah. Segala sesuatu dikerjakannya dengan perhitungan yang tepat. Membuat Sakura semakin mengagumi sosok itu.

Pagi itu, sebelum beranjak dari kamar, Sakura menyempatkan diri membaca sepenggal puisi karya suaminya. Isinya singkat saja. Tapi tepat mengenainya.

Sakura mengenal foto yang ditempel Wira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakura mengenal foto yang ditempel Wira. Itu adalah foto diakun sosial media miliknya. Sengaja Wira ambil dan menempelnya disini. Menurut perkiraan Sakura, Wira pasti menulis ini saat dia sedang mengambil S2 diluar negeri.

Lewat tulisan itu, Sakura bisa merasakan bagaimana merananya didera rindu. Rindu yang ia tahan itu terlampiaskan lewat tulisan. Begitu menyatu, sehingga yang membacanya pun bisa ikut merasakan hal itu.

Dan saat ini sepenggal sajak itu itu mewakili perasaan rindu Sakura. Jika ia bandingkan perasaan rindunya dengan milik Wira, maka pasti lebih merana milik Wira dibandingnya. Wira merindu jauh sebelum Sakura mengenalnya. Sedangkan Sakura, merindu karena Wira sudah menjadi miliknya.

Setelah puas mengangumi tulisan Wira barulah Sakura keluar dari kamar. Ia hendak membantu mertuanya di dapur. "Mau masak apa hari ini, Bu?" Tanya Sakura.

"Gak tahu. Ibu bingung deh, Sa. Mending kita tungguin tukang sayur didepan yuk. Biar Ibu bisa pilih-pilih sayur yang bakalan kita masak hari ini." Ujar Ibu.

"Iya Bu. Yuk."

Pagi-pagi begini banyak ibu-ibu yang menanti-nantikan tukang sayur. Ketika si tukang sayur datang, maka ibu-ibu itu akan mengerumuninya.

"Lho, Sakura?" Sakura menoleh saat seseorang memanggil namanya.

"Lho, Gia?" Sakura terkejut saat orang itu adalah Gia. "Lho ngapain disini?" Kaget Sakura.

Dinikahin DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang