PLEASE VOTE AND COMMENT
Sakura tak henti-hentinya mengucap syukur karena hubungannya dengan Wira sudah membaik. Bahkan semalam mereka tidur sambil berpelukan. Setelah semalam Sakura tidur tanpa pelukan Wira.
"Mas.. makasih." Ucap Sakura saat mereka sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit.
"Hm? Makasih buat apa?" Wira terheran.
"Makasih udah maafin aku." Kata Sakura sambil memeluk Wira. Masih dalam posisi memeluk, ia menongak mentatap Wira.
"Lain kali jangan gitu lagi, Sa." Wira membalas memeluk Sakura sambil mentatap Sakura yang ada dibawahnya.
"Iya sayangkuhhh.." Sakura berjinjit dan mengecup bibir Wira.
"Tumben panggil Mas begitu." Kekeh Wira. Padahal dalam hati, dia sedang berbunga-bunga. Hanya saja ia memang kesulitan mengekspresikan dirinya.
"Suka aja. Kan emang aku sayang sama Mas." Uluhhh uluhh. Sakura kok tiba-tiba jadi so sweet gini sih. Kan Wira jadi gemes. "Mulutnya manis banget sih." Balas Wira sambil tersipu-sipu.
"Mas aja gak pernah panggil aku sayang."
"Kata siapa?"
"Kata aku, tuh barusan. Mas gak dengar?!"
"Mas sering kok manggil kamu sayang."
"Hah? Kapan? Mas bohong nih pasti."
"Enggak mungkin bohong. Kamunya aja yang gak peka."
"Maksudnya gimana?"
"Mas mau ambil minum dulu, Sa." Bukannya menjawab Wira malah melepaskan lingkaran tangan Sakura dipinggangnya.
"Jawab dulu, kapan Mas manggil aku sayang." Sakura balik melingkarkan tangannya lagi.
"Tuh barusan."
"Kapan?"
"Denger baik-baik yah." Sakura menganggukkan kepalanya. "Mas mau ambilun minum dulu, Sa." Ulang Wira dengan pelan.
"Tuh kan. Gak ada kata sayangnya! Mas bohongin aku." Tingkah Sakura yang tiba-tiba melepaskan tangannya dengan kasar membuat Wira tertawa lepas. "Mas kacangin aku." Tambah Sakura dengan mode ngambek yang menggemaskan.
"Jangan ngambek dong Sa..... yang." Mendengar itu, Sakura jadi tertawa lepas. Baru sadar. Ternyata selama inu Wira selalu memanggilnya Sa, karena itu adalah kependekan dari sayang.
"Awalnya Mas mau manggil kamu sayang juga. Tapi berhubung sikap kamu yang dulu suka jutekin Mas, jadi selalu Mas panggil Sa, kemudian yang nya diucapin dalam hati. Biar gak kena omel kamu." Jelas Wira sambil mencubit gemas hidung Sakura.
Sakura masih saja tertawa. Tak menyangka jika selama inu Wira begitu. "Mas ih."
"Hahaha..."
"Kita pergi sekarang yuk, Sa. Ayah udah nungguin kayaknya." Mendengar ajakan Wira, Sakura jadi tersipu sendiri. Sayang katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahin Dosen
RomanceSakura Bramanta tidak pernah menyangka dirinya akan dijodohkan dengan dosennya sendiri, Wiradharma Wijaksana, atau yang lebih sering dipanggil Pak Wira. Sejak awal Sakura selalu menduga jika dosennya ini seorang gay. Terus Sakura harus nikah sama ga...