21 : All About Ulfa

274 45 22
                                    

Revisi
[30 Mei 2020]

Wanita cantik itu bukan hanya cantik fisiknya. Namun juga cantik hati, akhak dan perilakunya.

~Batasan Agamaku~

...

Ulfa An-Nisa Silsiliya, gadis kelahiran Yogyakarta yang amat cantik pesonanya. Hijab besar menutup aurat itulah andalannya. Kaus kaki selalu ia kenakan saat keluar rumah.

Kenapa?

Punggung dan telapak kaki juga termasuk aurat wanita.

Kak Ulfa orangnya rajin. Ramah sekali, tidak mudah marah dan selalu mendengarkan curhatan orang lain.

Bang Ilham telah pulang dua hari yang lalu. Kini kak Ulfa sedang main ke rumah kami, bersama adiknya.

Adik kak Ulfa bernama Aliya An-Nisa Jannah, cantik sekali orangnya. Aliya baru kelas 3 SMP, sebentar lagi dia juga akan lulus, sama sepertiku.

"Di minum kak tehnya!" Suruhku saat aku menyajikan minum kepada mereka.

"Aisha mau kemana? duduk dulu di sini!" Pinta kak Ulfa saat aku mau masuk ke dalam kamar.

Aku duduk di samping bang Ilham. Kak Ulfa kesini rencananya akan membeli cincin bersama bang Ilham. Setelah itu kami bersiap untuk pergi ke Yogyakarta. Karena lima hari lagi kak Ulfa sama bang Ilham mau menikah.

"Kak, aku mau bicara sama kak Aisha bentar ya?!"

Aliya dan aku memang sudah dekat. Karena kami mempunyai kecocokan satu sama lain. Aliya asik banget kalau diajak ngobrol.

Kak Ulfa mengangguk. Aku ajak Aliya ke belakang rumah. Kami duduk di kursi sambil memandangi bukit yang menjulang tinggi di belakang rumahku.

"Kak Ais, aku mau tanya boleh?" Aliya menatapku berbinar-binar.

"Boleh, tanya saja."

"Kak Arin tinggal di mana saat di Korea?" Tanyanya.

Aliya itu suka K-POP jadi saat ia bertemu dengan Arin langsung akrab. Arin orangnya juga asik kalau diajak bicara. Jadi ada kecocokan di antara mereka. Apalagi kalau bahas soal Korea.

"Seoul, kenapa?" Tanyaku sambi tersenyum.

"Gpp." Ucap Aliya sambil cengir.

"Aisha, Aliya ikut yuk!" Ajak bang Ilham yang tiba-tiba berdiri di belakang kami.

Aku dan Aliya ikut membeli cincin untuk kak Ulfa dan bang Ilham. Mereka tidak mau pergi berdua saja, karena nanti yang ketiga setan.

"Di situ aja mas!" Kata kak Ulfa, bang Ilham menepikan mobi di depan toko emas.

"Cie mas." Goda Aliya, aku juga ikut menggoda keduanya.

Kak Ulfa malu jadi langsung turun dari mobil. Kami juga turun mengikuti langkah mereka.

"Aisha, sini deh!" Aku langsung berjalan menemui kak Ulfa saat dia memanggilku.

"Kenapa kak?" Tanyaku.

"Bagus yang mana? Kakak pilih yang ini, kalau abangmu pilih yang itu." Kata kak Ulfa sambil menunjukan dua cincin kepadaku.

Sebenarnya aku juga bingung, karena kedua cincin itu juga sama-sama bagus. Tapi di antara dua cincin itu ada yang menarik perhatianku.

"Ini kak." Tunjukku pada satu cincin yang bermata kristal satu kecil. Sederhana tapi mewah. Menurutku cincin itu akan indah bila kak Ulfa yang memakainya.

BATASAN AGAMAKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang