Revisi
[28 Mei 2020]
Sebenarnya aku tak akan mampu menandingimu. Tapi analisahmu terlalu egois untuk ku komentari.
~Batasan Agamaku~
...
"Apa?!" Tanyaku kepada Faida yang dari tadi mengusik kenyamananku.
Aku mengikuti arah mata Faida memandang. Ternyata itu tertuju kepada laki-laki yang bernama Farhan. Ngapain Faida menyuruhku melihatnya.
"Kenapa sama dia?" Tanya Arin mewakili rasa penasaranku.
"Bukan Farhan, tapi cewek-cewek yang mengerubunginya. Kurang kerjaan banget ngikutin Farhan dari bis ampe sini." Kata Faida dengan nada kesal.
Benar apa yang di katakan Faida, yang aku lihat dari bis sampai ke perpustakaan cewek-cewek itu selalu mengikuti kemanapun Farhan pergi. Memang sih Farhan tampak tak peduli, tapi apa mereka nggak ada pekerjaan ya ngikuti Farhan sampai segitunya.
"Bukan urusan kita." Celutukku.
Tiba-tiba ada cowok yang menghampiri kami. Dia duduk di sebelah Faida.
"Faida, kamu mau nggak jadi pacarku?"
Faida biasa saja mendengar lantunan kalimat dari cowok yang duduk di sampingnya. Udah biasa mungkin Faida mengalami hal begini.
"Sha, Rin pergi yuk!" Ajak Faida, kami langsung berdiri setelah Faida berdiri.
Cowok itu juga berdiri "belagu amat lo ya jadi cewek!" Teriak cowok itu tepat di telinga Faida.
Pasti rasanya panas banget di teriakin sekenceng itu. Kami pun menjai pusat perhatian orang yang melihat kami.
Faida tersenyum kecut "kalau lo tau gue belagu kenapa lo masih nembak gue?!"
Cerdas, lontaran pertanyaan yang sangat cerdas dari seorang Faida. Aku bangga dengannya.
Kalau tau Faida belagu, kenapa cowok itu masih saja mengejarnya. Padahal dia sudah tau jawaban Faida. Seharusnya cowok itu belajar dari pengalalaman teman-temannya.
Cowok itu menyunggingkan smirkya "lo bakal nyesel nolak gue!" Ancamnya.
Faida tak mau kalah "terus gue harus peduli gitu." Ucapannya sungguh sadis. Aku aja sampai merinding di buatnya. Sebenarnya Arin ingin bantu Faida ngomong, tapi aku mencegahnya. Takutnya nggak bakal selesai-selesai masalahnya.
Wajah cowok itu merah padam, dia marah "anj*ing lo!" Tangan cowok itu melayang ke udara, hendak menampar Faida. Faida langsung menunduk.
"Lo nggak berhak menyakitinya!" Sahut Farhan menahan tangan cowok itu.
"Siapa lo?!"
"Jangan kasar sama perempuan!" Kata Frans dengan nada menahan amarah.
"Kalau lo berani menyentuhnya.. Lo berhadapan sama kita!" Ancam Akbar.
Cowok itu melepaskan genggaman tangan dari Farhan. Ia langsung melenggang pergi tanpa sepatah katapun yang terucap dari mulutnya. Faida berjalan menghampiri mereka.
"Terimakasih ya." Ucapnya sambil menghela napas.
"Sama-sama."
"Lainkali kalau nolak ucapkan dengan baik-baik." Nasihat Farhan, Faida tersenyum langsung mengangguk.
"Jangan kasar jadi cewek. Gue tadi aja ngeri lo bicara begitu ama dia." Celetuk Frans langsung mendapat tatapan tajam dari Faida.
Setelah itu mereka pergi, kami langsung menghampiri Faida.
KAMU SEDANG MEMBACA
BATASAN AGAMAKU [SELESAI]
Teen FictionROMANCE - SPIRITUAL || nasihat-nasihat untuk MUSLIM || [Hati-hati kalau BAPER] || EMOSI tolong dijaga || Korea Selatan : BTS ¦ EXO || CINTA BEDA AGAMA Agama mengajari kita untuk saling menyayangi dan tolong menolong. Agama tidak akan pernah mengaja...