Revisi
[10 Juni 2020]Kehilangan menurutku adalah sebagian jiwa yang ditinggalkan ikut pergi bersamanya
~Batasan Agamaku~
...
Sudah 2 bulan aku mengenang kepergian Seok Hyun dan cintanya. Tapi tidak dengan cintaku. Aku akan terus membawa cintaku kepada Seok Hyun kemanapun aku pergi. Aku mencintainya karena Allah bukan karena fisik atau hartanya.
Aku terus menangis memimikran Seok Hyun. Kontakku sudah di blok olehnya. Bahkan handphoneku ditahan oleh abi. Aku tidak tahu mengapa abi sangat memaksaku untuk menikah dengan Farhan. Padahal aku tidak mencintainya walaupun sedikitpun.
Aku akui agama dan tata krama Farhan memang bagus. Tapi seperti yang aku katakan cinta tidak bisa di paksakan. Walau di jalani pasti akan menyakiti.
Saat selesai kejadian tempo hari itu. Keluarga Farhan pamit untuk pulang. Mereka memberiku waktu untuk menenangkan diri. Tapi bukannya tenang. Aku malah berkeinginan kabur dari rumah dan mencari Seok Hyun.
Ya kabur dari rumah mengapa ini tidak terpikirkan olehku.
Saat ini jam menunjukan pukul 2 dini hari. Aku ragu kalau di antara mereka ada yang bangun untuk melaksanakan sholat Tahajud. Semoga saja belum ada yang bangun.
Walaupun aku kabur dari rumah. Aku tidak akan menggunakan cara murahan dengan melompat ke jendela. Aku ingin kabur dengan cara yang sopan yaitu lewat pintu.
Aku membuka pintu kamarku dengan perlahan sangat pelan. Lalu melihat-lihat keadaan sekitar. Dan alhamdulilahnya aman.
Aku langsung berjalan mendakti pintu dan membuka kuncinya dengan pelan lalu keluar rumah dengan berjalan santai, saat sudah jauh dari halaman rumah aku berlari. Berlari sekencang mungkin.
...
Aku sudah mencari keberadaan Seok Hyun hingga pukul 8 pagi. Aku sebenarnya sudah lelah.
Tapi naluriku selalu memberiku semangat dan pantang menyerah untuk mempertahankan sebuah perasaan yang akan menuju proses kehalalan.
Aku mencari dan terus mencari keberadaan Seok Hyun hingga adzan dzuhur. Aku sholat berjamaah di masjid terdekat lalu kembali mencari Seok Hyun di tengah-tengah panasnya kota Bogor hari ini.
"Seok Hyun kamu dimana sih." Ucapku lirih. Aku sejenak teringat dengan keluargaku. Pasti mereka sedang mencari keberadaanku.
Maaf umi, abi Aisha melakukan ini bukan tanpa sebab.
Aku melihat sebuah kerumunan di depanku. Mereka seperti sedang membicarakan orang Korea. Semoga saja aku mendapatkan informasi mengenai Seok Hyun dari mereka, harapanku.
"Permisi apa kalian sedang ngomongin orang ini?" Tanyaku sambil menunjukan foto Seok Hyun dan Kyung So.
"Iya."
Alhamdulillah. Aku sangat bersyukur kepada Allah yang mempermudah langkahku ini.
...
Aku sudah sampai di Cianjur, Jawa Barat. Ini sesuai informasi yang aku dapatkan dari seorang warga tadi. Aku menghembuskan napas lega saat sudah mengetahui keberadaan Seok Hyun, laki-laki yang memenuhi pikiranku saat ini.
Walaupun hari sudah mulai malam aku tak menyerah sampai aku menemukan Seok Hyun.
Aku mendatangi masjid yang menjadi tempat belajarnya Seok Hyun tentang agama Islam. Bahkan Kyung So juga ikut menjadi mualaf. Aku sangat bersyukur atas hidayah yang datang kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BATASAN AGAMAKU [SELESAI]
Fiksi RemajaROMANCE - SPIRITUAL || nasihat-nasihat untuk MUSLIM || [Hati-hati kalau BAPER] || EMOSI tolong dijaga || Korea Selatan : BTS ¦ EXO || CINTA BEDA AGAMA Agama mengajari kita untuk saling menyayangi dan tolong menolong. Agama tidak akan pernah mengaja...