15 : Ujian Nasional

311 49 37
                                    

Revisi
[28 Mei2020]


Manusia hanya bisa berusaha tetapi Allah yang menentukan. Tetaplah berdoa kepada Allah jika menginginkan sesuatu

~Batasan Agamaku~

...

Hari ini adalah hari dimana menentukan nilai ijazahku, ya hari ini aku melaksanakan UN. Mata pelajarannya adalah Bahasa Indonesia, bahasa kita semua.

"Arghh pusing." Keluh Arin mengacak rambutnya frustasi. Pasti dia sedang pusing membaca cerita, secara kan Arin orang Korea Selatan, pasti ini membuatnya merasa pusing.

Memang Arin sudah lancar bahasa Indonesianya, tapi saat ada bacaan panjang disuruh menentukan isi pokok dari bacaan itu,  Arin akan merasa sangat pusing. Arin tipe orang yang nggak suka bacaan panjang.

"Kenapa sih Rin?" Tanya Faida lembut, aku tebak pasti Faida sudah tahu keadaan Arin tapi dia berpura-pura tidak peka karena Faida ingin tahu jawaban langsung dari mulut Arin sendiri.

"Aku pusing, kenapa bahasa Indonesia harus ada bacaan yang sebuanyak ini." Kata Arin menekankan kata banyak.

Aku tahu mungkin ini kelemahan seorang Arin terhadap bahasa Indonesia. Aku juga tahu dari SMP Arin memang tidak menyukai pelajaran bahasa Indonesia yang banyak sekali bacannya, katanya saat membaca cerita otaknya seolah-olah akan meledak. Dasar si Arin oragnya terlalu berlebihan.

"Baca Basmallah Rin." Kataku kepada sahabatku yang cantik ini. 

Bukannya langsung mengucapkannya tapi matanya membulat dengan sempurna, ya aku tahu pasti dia kaget dengan ucapanku. Tapi dengan kita mengucapkan bismillah InsyaAllah semua yang terasa sulit akan menjadi hal yang mudah.

Tringgg Tringg

"Semoga sukses teman-teman!" Ucap Faida menyemangati aku dan Arin.

"Fighting....!" Sahut Arin dengan kepalan tangan diatas udara. Sepertinya Arin sudah semangat lagi.

"Jangan lupa baca Basmallah." Kataku kepada Arin dan Faida. Semoga mereka tidak melupakannya, aku tahu kalau agama kami---aku dan Faida--- berbeda dengan agama Arin. Tapi aku tetap menghilangkan perbedaan itu. Aku takut persahabatan kami akan rusak karena adanya perbedaan diantara kami.

Kami memasuki ruangan kami masing-masing. Ya, aku, Faida dan Arin beda ruangan. Jadi aturan sekolah ini adalah satu kelas itu yang satu ruangan hanya 5 orang, diambil dari urutan nomor absen, sisanya dari kelas lain.

Ku langkahkan kakiku masuk ke ruanganku dengan mengucap bismillah yakin bahwa aku bisa mengerjakan UN ini dengan lancar dan mendapat nilai yang memuaskan.

Tak terasa waktu mengerjakan UN telah selesai aku langsung menemui Arin dan Faida yang sedang duduk di taman.

"Asslamualaikum, gimana bisa kan ngerjain UN nya?" Tanyaku kepada Faida dan Arin yang sibuk untuk materi UN selanjutnya.

Ya, ujian kami dilakasanakan hanya waktu dua hari. Hari pertama pelajarannya adalah bahasa Indonesia dan Matematika. Hari kedua adalah Ipa (mata jurusan)  dan bahasa Inggris.

"Wa'alaikumsalam, duduk Sha. Alhamdulilah bisa Sha. Bagaimana denganmu?" Sahut Faida dengan senyum yang senatiasa jadi hiasan di wajahnya. Aku bersyukur kalau Faida bisa mengerjkan UN dengan lancar.

"Alhamdulilah juga, kalau kamu Rin?" Tanyaku kepada Arin, yang dari tadi menghafalkan rumus-rumus dengan seriusnya.

"Aku? bisa kok, makasih ya Sha." Jawab Arin menampilkan senyum di wajahnya. Aku mengerutkan dahiku bingung kenapa Arin berterimakasih kepadaku. Memang aku berbuat apa?

"Makasih?? buat apa??" Tanyaku kebingungan ku lirikan mataku kearah Faida. Sepertinya Faida juga sama denganku yang kebingungan dengan perkataan yang Arin lontarkan.

"Iya makasih, karena kamu sudah mengasih saran kepadaku untuk membaca apa tadi,,, aa basmallah, setelah aku membacanya seketika pusing yang ada dikepalaku langsung menghilang."

"Kata itu seperti mantra yang ada di film-film gitu. Emang apa sih Sha artinya?" Ucap Arin panjang lebar, yang mampu mengundang senyum diwajahku. Bahkan Faida pun terkekeh dengan jawaban yang keluar dari mulut Arin.

"Artinya 'Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang'. Bismillahir rohmanir rohkhim bukan kata mantra tetapi sebuah doa untuk memulai segala perbuatan yang baik. Alhamdulillah jika UN mu dipermudah oleh-Nya." Kataku kepada sahabatku ini yang bernama Arin.

"Udah ngerti sekarang?? Arin..Arin, masa' iya mantra. Darimana sih kamu berpikiran seperti itu, hahahha." Ejek Faida yang diiringi tawanya dan aku mulai terkekeh dengan aksi jail sahabatku ini.

"Iya, iya.. Udah sih berhenti ketawanya. Tu dilihatin orang, entar dikiranya orang gila lagi." Kata Arin, pipinya mulai menampakan warnah merah.

Bukan malah berhenti tertawa, tapi justru Faida menambah volume ketawanya. Aku mulai agak aneh dengan sahabatku ini, hobi sekali mengejek manusia yang bernama Arin.

"Maaf mbak disini ada orang yang mau belajar, jadi tolong agak dipelankan suaranya." Ucap seseorang yang datang menemui kami.

"Ups maaf mbak. Silahkan dilanjut lagi belajarnya." Ucap Faida merasa bersalah kepada orang-orang yang sedang belajar disekitarnya.

Seketika siku Arin menyenggol lengan Faida. Dan Arin menjelujurkan lidahnya seolah-olah mengejek Faida, karena sudah dimarahin oleh orang lain akibat ulahnya sendiri. Aku terkekeh geli melihat kelakuan dua sahabatku ini.

Bel berbunyi lagi menandakan bahwa UN selanjutnya akan segera dilaksanakan dalam waktu 2 jam.

...

Aku telah selesai mengerjakan UN, kenapa kepalaku tiba-tiba pusing ya. Saat ini aku sudah berada di rumah.

"Sha gimana bisa nggak ngerjain UN nya?" Tanya bang Ilham yang langsung nylonong masuk ke kamarku sambil minum teh.

"Alhamdulillah. Tapi kan ya bang.." Aku memutarkan kursiku menghadap bang Ilham.

"Matematikanya sulit." Rengekku menampilkan wajah sedih.

"Berdoa." 1 kata, iya satu kata saja lalu bang Ilham pergi begitu saja.

Tapi benar, berdoa. Setelah usaha hanya tinggal doa yang di lakukan.

_______B_E_R_S_A_M_B_U_N_G_______

Jangan lupa ya awali kegiatan kalian dengan mengucap basmallah, InsyaAllah semuanya akan dipermudah oleh-Nya :)

Jangan lupa tinggalin jejak ya :)

Dan jangan lupa untuk sholat, karena sholat itu kewajiban.

📝📝📝

Author : Viki Mustika

Hari : Sabtu

Klaten, 21 Desember 2019

BATASAN AGAMAKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang