38 : Lailahailallah

262 32 16
                                    

Revisi
[5 Juni 2020]

Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah.

~Batasan Agamaku~
...

Aku bangun lebih awal, karena hari ini aku akan datang ke kantor lagi untuk menyelesaikan pekerjaaan yang tertunda kemarin malam.

"Sha, ada kabar gembira nih." Kata Arin sambl tersenyum sangat manis.

"Apa?"

"Aku akhirnya jadian sama Kim Hanjun. Yeay." Jawab Arin seraya mengangkat tangannya ke atas.

Arin dan Kim Hanjun satu kampus. Sudah beberapa hari ini mereka melakukan kencan. Tapi yang aku tahu mereka kencan 1 minggu 3 kali, kalau lagi free tugas kuliah. Ada kecocokan di antara mereka berdua, endingnya ya ini, mereka pacaran.

"PJ yaa!" Pintaku, karena waktu itu Arin pernah janji sama aku memberiku PJ saat dia jadian sama Hanjun.

"Gampang. Entar sore datang deh ke resto biasa, Biar Hanjun yang kasih PJ." Sarannya, aku mikir sejenak.

"Yee, kalau kamu sama Hanjun aku jadi nyamuk dong di sana. Ga mau ihh."

Benar kan ya, kalau mereka mesra-mesraan di depanku aku pasti akan bersenandung sendiri seperti nyamuk yang berterbangan di antara kami.

"Ya kalau nggak mau jadi nyamuk, ajak laki-lakai kemaren yang ngantarin kamu sama Lira." Ucap Arin, aku langsung melototkan mata ke arahnya.

"Kenapa melotot begitu. Kamu suka ya sama dia? Hayo ngaku?!" Goda Arin sambil menjawil daguku.

"Apaan sih." Aku memalingkan muka, tapi ada sebuah senyuman yang terpancar di bibirku.

"Cie yang senyum-senyum. Mulut bisa bohong Sha. Tapi hati tidak akan pernah bisa bohong." Kata Arin, aku menengok ke arahnya. Tumben sekali dia bisa berkata sedemikian rupa.

"Cerita aja. Kan aku sahabatmu."

Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal "gimana ya Rin, agama kita berbeda." Ucapku dengan nada sedih.

"Sha, berdoa kepada tuhan. Pasti akan di beri jalan." Nasihatnya.

Masya Allah Arin lama-lama jadi bijaksana. Aku jadi terharu sampai-sampai aku meneteskan air mata.

"Don't cry darling [Jangan menangis sayang]." Ucap Arin lalu memelukku.

"Eh Sha, kamu sudah sholat emangnya?" Tanya Arin di tengah-tengah pelukan kami.

Aku langsung melepaskan pelukannya "Astaghfirullah, belum." Aku langsung turun dari ranjang dan berlari ke arah kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

"Makanya kalau nonton K-POP di kondisikan dong. Bangun tidur buka YouTub langsung nonton MV, jangan di ulang lagi!" Pesan Arin sambil teriak agar aku kedengeran.

"Iyaaa." Teriakku menjawab Arin.

Ini hal-hal yang harus di waspadai saat menyukai musik K-POP, hampir saja aku terlena. Tapi memang benar musik K-POP mampu mengalihkan pikiran saat sedang stres.

...

"Hei Sha!" Sapa Seok Hyun lalu duduk di sampingku.

"Kamu mengikutiku ya?!" Tuduhku, karena aku merasa saat aku di mana saja pasti di situ ada Seok Hyun. Terkadang pikiranku mengatakan kalau ia sedang mengawasiku dari jauh.

"Jangan nuduh dong! Dosa!" Hardik Seok Hyun, aku langsung mengucap istighfar di dalam hati. Setan sudah merasuki pikiranku untuk suuzan kepada orang.

BATASAN AGAMAKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang