22 : Ilham is Married

310 43 39
                                    

Revisi
[30 Mei 2020]


Ku sempurnakan separuh agamaku dengan cara menikahimu
~Asharif Ilham Bhalwes~
...

"Menikah adalah sunnahku, barangsiapa yang tidak mengamalkan sunnahku, bukan bagian dariku. Maka menikahlah, karena aku bangga dengan banyaknya umatku (di hari kiamat)" HR. Ibnu Majah no. 1846, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no 2383.
...

Kamu juga mau kan, menikah dengan Farhan?

~Batasan Agamaku~

...

Hari ini resepsi pernikahan bang Ilham. Dua hari yang lalu mereka sudah melakukan akad nikah.

Dekorasi nuansa jawa memberikan keindahan tersendirinya. Namun kedua pengantin tidak memakai baju adat jawa. Kak Ulfa memakai gaun dengan hijab panjang menutup dada, sedangkan bang Ilham memakai jas, ala luar negeri gitu, katanya sih.

"Arinnnn!!!" Sapaku kepada Arin. Kami pelukan sebentar.

Aku memang menyuruh bang Ilham mengundang Arin dan Faida, bagaimanapun bang Ilham juga dekat sama mereka.

"Kangen amat Sha." Ucapnya sambil terkekeh.

Aku memanyunkan bibirku kesal, saat—saat begini masih saja dia bercanda. Tapi memang benar sih kalau aku kangen dengan Arin.

"Rin, ntar sehabis resepsi kita jalan-jalan yuk ke malioboro!" Ajakku, Arin spontan menganggukkan kepala. Seneng banget ni anak di ajak jalan-jalan.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam." Bang Ahmad dan Akbar juga sudah datang. Abang Akbar sama Akbar teman bang Ilham, akhirnya mereka juga ikut di undang.

"Aku langsung masuk ya Sha." Ucap bang Ahmad, aku mengangguk mempersilahkannya masuk.

"Adik mempelai pria kok keluyuran sih?" Goda Akbar sambil terkekeh.

"Siapa bilang? orang aku tadi di suruh nyambut tamu." Sahutku.

"Yang di sambut keknya Arin aja nih." Katanya.

Benar juga ya, aku terkekeh sendiri. Mereka juga ikut tertawa melihat ekpresiku yang menahan malu.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

"Aisha sayang." Ucap umi Anna sambil merentangkan kedua tangannya.

"Umii." Aku langsung masuk ke dalam pelukan umi Anna.

"Udah lama umi nggak lihat kamu. Tambah cantik aja nih." Puji umi Anna kepadaku, aku hanya tersenyum menaggapinya.

"Ayo mi!" Ajak ustadz Jeffri, umi Anna masuk setelah berpamitan kepadaku.

"Ekhemm, kode keras tuu." Bisik Akbar di telingaku. Tapi bisiknya keras ya, bukan lirih.

"Ciee Aisha." Goda Arin.

"Apaan sih kalian. Aku mau masuk dulu." Aku langsung melangkah pergi, takutnya nanti malah baper sendiri. Saat aku masuk Farhan datang menemui Akbar.

Acara pemotretan sedang berlangsung. Banyak sekali orang-orang yang ingin di potret bersama dua pengantin ini.

"Eh, lo Aisha kan?" Ucap seorang perempuan yang tiba-tiba duduk di sebelahku.

"Iya bener lo Aisha." Ternyata dia Rainna.

Bentar.. kenpa Rainna bisa ada di sini?

Siapa yang mengundangnya?

BATASAN AGAMAKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang