11 : Ujian para Remaja

372 65 104
                                    

Revisi
[28 Mei 2020]

Masa remaja adalah masa yang sulit untuk dilalui. Karena dimasa ini kita akan diuji apa yang namanya Cinta. Jadi pandai-pandailah kalian memahami arti nama Cinta

~Batasan Agamaku~

...

"Aisha!" Panggil umi.

"Ya umi ada apa?"

"Umi sama bang Ilham mau ke rumah bibi Anis dulu. Nanti kalau abi sudah pulang buatin teh manis ya. Assalamu'alaikum." Kata umi terburu-buru.

"Wa'alaikumsalam."

Belum sempat tanya juga, umi ke rumah bibi Anis mau ngapain. Abi pasti tau, nanti deh aku tanya sama abi kalau udah pelang.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam." Alhamdulilah abi sudah pulang, aku bisa bertanya nih sama abi.

Aku mengambilkan teh manis untuk abi "ini bi diminum dulu." Aku duduk di samping abi.

"Bi."

"hem." Jawab abi sambil meminum teh nya.

"Umi ngapain ke rumah bibi Anis? Tadi Aisha belum sempat bertanya." Tanyaku kepada abi, semoga saja abi tau.

"Putrinya melahirkan." Dua kata mampu membuatku terkejut.

"Putri bibi Anis? bukannya putri sulungnya baru kelas 2 SMA? dia udah nikah ya abi?" Tanyaku penasaran, padahal yang aku tau putri bibi Anis yang paling besar baru kelas 2 SMA. Tapi kok sekarang tiba-tiba melahirkan, seketika pertanyaan-pertanyaan masuk kedalam otakku.

"Hamil di luar nikah." Ucap Abi Ali.

"Kok bisa? hamilnya dari bulan apa abi? terakhir Aisha liat dia sih 2 bulan yang lalu, tapi perutnya nggak kelihatan buncit." Jelasku

Aku sangat penasaran sama kisah putri bibi Anis. Aku bertemu dengannya sekitar 2 bulan yang lalu dipasar. Aku lihat perutnya tidak ada tanda-tanda kalau ada nyawa didalamnya. Sungguh tapi saat itu memang dia sedikit pucat dan ku lihat dia muntah-muntah di toilet, aku tanya kepadanya tapi dia bilang kalau cuma nggak enak badan.

"Kandungannya baru 7 bulan, dia di hamili oleh pacarnya." Jelas Abi Ali.

"Pacar? kok bisa ya abi? kalau kandungannya baru 7 bulan berarti bayinya lahir prematur dong? bayinya selamat nggak abi?" Tanyaku bertubi-tubi.

Sungguh aku sangat penasaran sekarang, aku kira putri bibi Anis adalah wanita yang sholehkha tapi... Astaghfirulloh, apa yang aku sedang pikirkan, aku harus buang jauh-jauh pikiranku ini.

"Wa la taqrabuz-zina innahu kana fakhisyah wa sa a sabila. Dan jaganlah kamu mendekati Zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. Q.S Al-Isra Ayat 32." 

"Kita sebagai orang muslim dilarang oleh Allah swt. untuk mendekati Zina, termasuk PACARAN. Abi harap kamu paham Aisha." Jelas Abi Ali.

Sebenarnya jawaban Abi tidak nyambung dengan pertanyaan yang ku lontarkan, tapi aku coba memahaminya, aku tau abi Ali tidak suka ghibah, maka dari itu beliau malah menasihatiku untuk tidak berpacaran.

"InsyaAllah abi, Aisha tidak akan mendekati zina, Aisha janji." Ucapku yakin.

Aku juga tidak suka berpacaran. Pacaran hanyalah hal yang sia-sia tidak ada hikmahnya, dan hal yang tidak penting. Tapi kebanyakan Remaja jaman sekarang seolah-olah buta dengan fakta ini. Hatinya sudah termakan bisikan syaiton.

BATASAN AGAMAKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang