24 : Cita - cita Aisha

302 47 45
                                    

Revisi
[30 Mei 2020]


Sungguh hatiku hancur mendengar paksaan dari orang sekitarku. Mengapa mereka tidak memberiku kebebasan? kenapa seolah-olah aku dikekang?
~Aisha Ariqa Bhalwes~
...

Orang tua pasti ingin melakukan yang terbaik untuk buah hatinya. Jika itu baik di matamu, belum tentu baik di mata Allah.

~Batasan Agamaku~

...

Alhamdulilah aku sudah menerima ijazah kelulusanku 5 hari yang lalu, aku sangat bahagia sekali. Bang Ilham tetap memaksaku untuk kuliah. Tapi tetap dengan prinsipku aku tidak mau kuliah, aku juga tidak ingin merepotkan abi dan umi untuk membiayai kuliahku.

"Kalian kapan pulang ke Yogya-nya?" Tanya abi Ali kepada bang Ilham dan kak Ulfa.

Bang Ilham dan Kak Ulfa akan tinggal di Yogya, karena bang Ilham menjadi asisten dosen di UGM, Universitas Gadjah Mada.

Kalau kak Ulfa lebih milih jadi ibu rumah tangga aja, kak Ulfa ingin melayani bang Ilham sepenuhnya. Romantis kan, tapi ada sayang ilmu kak Ulfa tidak dipakai. Tapi kata kak Ulfa masih berguna ilmunya, yaitu untuk mendidik buah hati mereka.

"InsyaAllah 3 hari lagi bi, Ilham sudah kelamaan breaknya." Jawab bang Ilham

Aku ingin memberitahu mereka rencanaku untuk kerja. Tapi apa abi dan umi mengijinkannku untuk bekerja?

"Sha abi mau bicara sama kamu!" Ucap abi yang mendadak serius.

"Ada apa bi?" Tanyaku

"Abi sama umi mendapat amanah dari ustadz Jeffri, kata beliau Farhan akan mengkhitbahmu. Apa kamu mau menikah dengan Farhan?" Tanya abi,

Aku benar-benar terkejut apa yang abi katakan barusan, sampai-sampai lidahku kelu untuk menjawab.

Bagaimana mungkin Farhan melamarku seperti ini. Apalagi kita baru saja lulus SMA, emangnya Farhan sudah mempunyai pekerjaan untuk membiayai hidup kami nantinya.

Oh Allah apakah ini takdir-Mu, aku belum siap untuk menerima takdir yang engkau tuliskan di kehidupan hamba.

Apakah abi ingin menjodohkanku? aku tidak pernah menduga sama sekali kalau abi berniat menjodohkanku.

"Maaf abi, tapi Aisha ingin kerja dulu." Tolakku, semoga saja abi mengerti apa yang aku rasakan ini.

"Kamu mau kerja dimana Sha?" Tanya umi Sadiyah, aku benar-benar ingin mewujudkan mimpiku ini umi, maafkan Aisha kalau Aisha nggak ngasih tau sebelumnya.

"Aisha mendapat pekerjaan untuk menjelajahi negeri Korea Selatan, dan hasil review Aisha akan tercetak di koran-koran dan majalah."

"Aisha mendapat pekerjaan ini karena artikel Aisha sudah dibaca oleh pihak kantor yang memberi Aisha pekerjaan ini. Maafkan Aisha yang sebelumnya nggak ngasih tahu dulu." Jelasku, semoga saja mereka mau mengerti keadaanku ini.

"Korea Selatan? kamu kesana naik apa Sha? kamu mau nginep dimana? Astaghfirullah Sha, kenapa kamu senekat ini." Tanya abi Ali yang menahan emosi sebisa mungkin.

"Abi tenang saja Aisha kesana sama Arin, karena Arin akan kuliah disana."

"Nanti Aisha juga akan menginap di rumah Arin. Abi sama umi nggak usah khawatir sama Aisha."

"Tolong abi, umi izinin Aisha buat mewujudkan mimpi Aisha." Pintaku sambil menahan air mataku yang akan keluar.

"Abi nggak izinin kamu pergi kesana. Kamu itu anak perempuan abi satu-satunya Sha, abi nggak mau kamu kenapa-napa."

BATASAN AGAMAKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang