Revisi
[28 Mei 2020]Oh Allah kenapa dunia ini begitu sempit? hingga takdir-Mu mempertemukan kami yang tidak sama sekali terlintas didalam pikiranku
~Aisha Ariqa Bhalwes~
...
Allah telah mentakdirkan kisah hidup seorang hamba-Nya. Kita hanya perlu berikhtiar untuk terus memperbaiki diri.
~Batasan Agamaku~
...
Aku habis pulang dari mengajar anak-anak TPA bersama Akbar dan Vina.
Aku sempat curiga sama mereka berdua. Saat aku melihat Akbar di situ juga ada Vina, ataupun sebaliknya. Apa mereka mempunyai perasaan satu sama lain?
Aku berjalan santai, sebenarnya jauh juga masjidnya. Karena di kampung sebelah. Tapi mau bagaimana lagi, nasib seorang wanita yang takut mengendarai motor ya jadinya begini.
"Eh, lo ngapain?!" Ucap Arum mendorong kasar bahuku.
"Aku mau pulang."
Mereka tertawa "lo mau pulang." Silvia tertawa "pulang sana pulang!" Katanya sambil mendorong bahuku hingga aku terjatuh ke tanah.
"Atutu kasihan banget ya jatuhh. Akitttt?? Pasti kan." Mereka tertawa di atas penderitaanku.
Aku bisa saja menendang atau memukul mereka menggunakan jurus taekwondo yang aku pelajari. Tapi aku tidak ingin menyekiti mereka, bagaimanapun mereka adalah teman sekelasku.
Aku berdiri "kenapa kalian jahat banget sama aku?" Tanyaku masih sabar.
"Lo tanya kenapa kita jahat ma lo?" Kata Silvia menyunggingkan senyum smirknya.
"Lo mikir dong. Jadi cewek ganjen amat. Lo nggak ada bedanya sama JALANG." Ucapan Silvia mampu mengundang amarahku, dia mengataiku perempuan seperti itu. Sakit rasanya bila di hina dan di maki dengan kata itu.
"Aku bukan jalang." Aku masih bisa mengontrol emosiku.
"Lo sekali jalang tetap jalang." Sahut Arum lalu mendorongku keras hingga aku jatuh tersungkur ke tanah.
Aku berdiri aku tidak bisa tinggal diam kalau terus di giniin. Aku mendorong Arum, ia jatuh ke tanah, sama sepertiku.
"Berani ya lo!" Teriak Silvia menarik belakang ujung hijabku.
Aku menendang kakinya "kurang ajar!" Silvia hampir menamparku.
Tapi tangannya ditahan sama Farhan "Farhan?!" Ucap Silvi dan Arum bersamaan.
Farhan melepaskan tangan Silvia, tanpa sepatah kata Farhan menarik tas yang aku lingkarkan di bahuku. Otomatis aku juga ikut ketarik.
"Farhan, kenapa lo belain cewek itu. Farhannn!! iiihhh!" Teriakan mereka tidak digubris oleh Farhan.
Farhan membawaku ke mobilnya. Ia menyuruhku masuk ke dalam.
"Nggak usah, aku pulang sendiri!" Tolakku, aku membenarkan posisi tasku lalu melangkah pergi.
"Aisha!!" Aku membalikan badan, karena ada yang memanggilku.
"Umi?" Aku berjalan nyamperin umi Anna lalu mencium punggung tangannya.
"Kamu tidak apa-apa kan nak? Tadi umi lihat kamu di dorong sama 2 perempuan."
"Umi langsung nyuruh Farhan membawamu kesini." Jelas umi Anna sambil mengelus kepalaku yang terbalut jilbab.
KAMU SEDANG MEMBACA
BATASAN AGAMAKU [SELESAI]
Teen FictionROMANCE - SPIRITUAL || nasihat-nasihat untuk MUSLIM || [Hati-hati kalau BAPER] || EMOSI tolong dijaga || Korea Selatan : BTS ¦ EXO || CINTA BEDA AGAMA Agama mengajari kita untuk saling menyayangi dan tolong menolong. Agama tidak akan pernah mengaja...