44 : Rindu yang Mendalam

223 31 12
                                    

Revisi
[10 Juni 2020]

Kerinduan adalah ucapan selamat datang pada raga yang telah terpisah untuk waktu yang tak bisa diperkirakan

~Batasan Agamaku~
...

"Kamu kenapa?"

Seok Hyun menatapku setelah aku melontarkan kalimat tanya itu. Tapi dia langsung memalingkan padangannya.

"Sepertinya aku yang harus tanya, kamu kenapa? Tanyanya balik.

Seok Hyun kenapa sih, semakin lama aku mengenalnya, semakin aneh sifat yang di tunjukkan Seok Hyun. Tapi aku akan terus memahami sifat yang tiba-tiba muncul dari diri Seok Hyun.

"Emang aku kenapa?" Tanyaku balik, aku tidak mengerti apa yang sedang di pikirkannya saat ini.

Seok Hyun menatapku "kamu kan yang dari tadi ngambek di Bandara." Jawabnya.

Pikiranku langsung ketarik kejadian yang ada di bandara tadi. Detik kemudian aku tertawa, tapi tidak terlalu kencang.

"Jadi kamu ikut-ikutan ngambek nih ceritanya?"

"Iyalah, tidak ada angin dan hujan tiba-tiba ngambek tanpa alasan yang jelas." Kata Seok Hyun dengan nada yang super lucu menurutku.

Aku terkekeh lagi "dihh, enggak. Aku nggak ngambek tadi cuma aku kesel aja." Ucapku.

"Sama saja Aisha." Sahutnya, yang lagi-lagi membuatku tertawa, ekspresinya sungguh menggemaskan.

"Udah ah, sekarang udah nggak lagi kesel kok. Kamu jangan diem mulu. Ada yang hilang kalau kamu diem." Ucapku, Seok Hyun mengangkat alisnya.

"Segitu kehilangannya saat aku diem ya." Godanya yang berhasil membuat jantungku berdetak dua kali lebih cepat. Saat dia menampilkan sebuah senyuman yang manis, menurutku.

"Anuu itu.." Adzan maghrib berkumandang "nah udah adzan tu. Sholat dulu." Ucapku lalu pergi meninggalkan Seok Hyun.

Terimakasih Ya Allah sudah meyelamatkan Aisha dari situasi tadi.

...

Kami sudah sampai di Bogor, tempat kelahiranku. Masya Allah ternyata banyak yang berubah di sini. Tapi rasa rinduku tetap sama.

Kami turun dari mobil. Aku tidak mungkin langsung membawa Seok Hyun ke rumah. Aku mencarikan kost-kost an untuk Seok Hyun dan Kyung So dekat desaku.

"Kita cari kost untuk kalian dulu." Kataku kepada mereka. Tapi wajah mereka seperti bingung. Kalau Kyung So memang jelas bingung karena dia tidak bisa bahasa Indonesia. Tapi Seok Hyun,

"Kenapa?" Tanyaku kepada Seok Hyun atas wajah bingungnya ini.

"Kost itu apaan?" Tanyanya. Aku tertawa ternyata dia tidak mengerti artinya.

"Beneran kamu tidak tau kost itu apaan?" Tanyaku memastikan sambil menahan tawa.

Seok Hyun mengangguk polos, aku kembali tertawa.

"Jangan tertawa begitu." Kata Seok Hyun.

Aku berhenti tertawa "emang kenapa?" Tanyaku bingung. Kalau orang bahagia kan pasti tertawa apalagi bahagianya mengejek calon pasangan kita kan. Hehe

"Kamu cantik kalau tersenyum apalagi tertawa." Godanya.

Blushhh pipiku langsung memanas menahan malu. Pasti merah nih, kenapa pipiku merah setiap aku malu sih.

"Apa Sha? geunyeoui ppyam-eun geuleon ppalgansaeg [Sha sakit ya? pipinya ko merah begitu]?" Tanya Kyung So melihat pipiku merah.

"Ani [Enggak]." Kataku lalu berjalan mendahului mereka.

BATASAN AGAMAKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang