7 : I Hate its Nature

422 76 82
                                    

Revisi
[23 Mei 2020]

Benci bisa jadi Cinta?? Bagiku itu hal yang mustahil. Karena ku sangat tidak suka kepadanya. Tapi takdir-Nya berkata lain, bahwa aku harus menghilangkan kata Mustahil.

~Batasan Agamaku~

...

"Assalamu'alaikum." Salam wanita itu yang belum aku kenal, wanita itu sepertinya seumuran dengan umi, apa beliau seorang ustadzah batinku tak berhenti bertanya-tanya.

"Wa'alaikumsalam."

"Aisha ini istri saya, namanya ustadzah Anna."

"Umi ini Aisha putrinya Ustadz Ali, yang pernah Abi ceritakan." Jelas UstadzJeffri.

Sepertinya ustadz Jeffri peka deh dengan perasaanku, karena aku dari tadi tak berhenti-henti menatap wanita yang statusnya sebagai istri Ustadz Jeffri, MasyaAllah sungguh cantik istri ustadz Jeffri ini, batinku terus memuji kecantikan istri ustadz Jeffri yang bernama ustadzah Anna.

Aku pun menyalami ustadzah Anna "Assalamu'alaikum ustadzah." Ucapku sambil tersenyum, aku masih mengaggumi kecantikan dari ustadzah Anna, wajahnya kelihatan segar dan bercahaya.

Dan aku teringat benar tebakanku wajah Farhan hampir mirip degan uminya, tapi yang membedakannya hanya mata dan hidungnya, hidung Farhan lebih mancung.

"Wa'alaikumsalam, panggilnya umi saja."

"Ini anaknya ustadz Ali? MasyaAllah cantik banget kamu sayang." Puji ustadzah Anna sambil memegang pipiku.

Umi lebih cantik daripada Aisha. Batinku meneruskan

Aku tak mampu mengutarakannya karena aku malu.

Nah ini yang membuatku heran abi dan uminya Farhan murah senyum, tapi kok anaknya susah banget kalau senyum padahal cuma menarik sudut bibir aja membentuk bulan sabit.

"Terimakasih ustadzah, ehh umi." Ucapku agak gugup, duh Aisha kamu malu-maluin banget sih, batinku terus merutukiku terus, untung saja ustadzah Anna tersenyum. Coba aja kalau.... Astaghfirullah Aisha kamu tidak boleh suuzon.

"Jawab dong pertanyaan umi tadi." Ucap ustadzah Anna yang membuatku sedikit mikir, tadi aku ngomong apa ya sampai-sampai ustadzah Anna kepo banget.

Akhirnya ketemu, eh tapi emang itu yang ditanyakan ustadzah Anna, "oh,, iya umi, sepertinya kelas 7C suka kalau Farhan yang mengajarinya." Ucapku semoga saja bener tebakanku kalau ustadzah Anna menanyakan itu.

"Iyakah? dengan ekspresi dinginnya si Farhan, kelas 7C malah suka kalau Farhan yang mengajarinya?" Tanya Ustadzah Anna yang sedikit tidak percaya.

Alhamdulillah aku lega kalau tebakannku benar. Tapi kok ustadzah Anna sepertinya tidak percaya.

Pikiranku juga sama dengan pikiran ustadzah Anna kenapa mereka lebih suka kalau Farhan yang mengajar kelas mereka, padahal sudah jelas-jelas Farhan itu sudah dingin, cuek, tidak peka, bicara setengah-setengah, ke nggak ikhlas.

"Umi ni kayak nggak tau aja, mereka itu sebenarnya takut sama Farhan, tapi karena Farhan tampan, yaa mereka kayak gitu,, biasa anak muda mi." Penjelasan Ustadz Jeffri yang membuatku dan ustadzah Anna terkekeh

Kenapa juga aku nggak kepikiran sama anak jaman sekarang yang suka kepada lawan jenis hanya lewat fisiknya saja, lalu mengesampingkan semua sifat yang lawan jenis itu punya.

"Iya juga, gimana Aisha?" Tanya ustadzah Anna.

"Gimana apanya umi?" tanyaku kebingungan dengan menaikan alisku. Ustadzah Anna mau tanya apa sih kok kayaknya mencurigakan sekali, hatiku juga tidak tenang.

BATASAN AGAMAKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang