40 : Cahaya Hidayah dari Allah

226 29 6
                                    

Revisi
[10 Juni 2020]

Ini yang diharapkan untuk di lihat dengan mata dan di rasakan dengan hati untuk mengucap syukur untuk Sang Ilahi

~Aisha Ariqa Bhalwes~
...

Teruslah berdoa kepada Allah dan yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan doa-doamu selama ini.

~Batasan Agamaku~

...

"MasyaAllah."

Ini tidak mimpi kan?

Ini beneran mataku yang melihat pemandangan ini?

Ini beneran terjadi?

Alhamdulilah, cahaya hidayah dari Allah akhirnya datang menemuimu. Rasanya aku ingin menangis menyaksikan pemandangan ini. Doa yang selama ini aku panjatkan akhirnya di kabulkan oleh-Nya. Segala puji bagimu Ya Allah.

"Do you want to pray midday? Let's pray toghether! [Mbak mau sholat dzuhur kan? Mari sholat bareng]!" Ajak seorang wanita, aku tersadar belum sholat dzuhur, aku mengangguk lalu sholat bersamanya.

Kami sudah selesai sholat.

"Ma'am know a man who converts? [Mbak kenal sama laki-laki mualaf itu]?" Tanya perempuan itu menunjuk Seok Hyun menggunakan dagunya.

Ya, Lee Seok Hyun telah mualaf, doa selama ini yang aku panjatkan telah di kabulkan oleh Allah.

Akhirnya Allah membukakan jalan untuk menyatukan cinta kami. Walaupun belum pasti Seok Hyun jodoh yang di kirimkan Allah untukku. Tapi setidaknya ada terbesit rasa bahagia di lubuk hati mengetahui kalau Seok Hyun seiman denganku.

Aku tersenyum "he is may friend [Dia teman saya]."

Wanita itu hanya ber oh ria. Setelah itu aku berdiri dan hendak melangkah keluar, tapi aku mendengar sebuah kalimat yang membuat hatiku memanas.

"Nalang gyeolhon hae jullae? [Apakah kamu mau menikah denganku]?"

Aku membalikan badan menatap di mana suara itu berasal. Wanita itu duduk di samping Seok Hyun. Dia wanita yang pernah aku lihat beberapa hari yang lalu.

Allah, apa sekali lagi cinta ini akan pupus?

Apakah tidak ada harapan lagi untuk terus memperjuangkan cinta ini?

Air mataku langsung lolos begitu saja, aku menghapus secara kasar lalu pergi dari masjid ini. Tapi Seok Hyun melihat keberadaanku.

"Aisha?! Aisha tunggu!" Teriak Seok Hyun saat melihatku meninggalkan masjid ini.

Seok Hyun mengejarku sampai di halaman masjid. Aku terus berlari tanpa memikirkan apa-apa.

Hatiku telah hancur kemakan harapan cinta.

Seharusnya aku mengetahui ini lebih awal, cinta ini menyakitkan.

Walaupun aku belum mendengar jawaban dari Seok Hyun, tapi kenapa ini rasanya begitu menyakitkan.

"Arin, hentikan Aisha!" Pinta Seok Hyun saat aku berlari di depan Arin.

Arin langsung meraih tanganku, dan langsung memelukku. Aku menangis di pelukan Arin. Entah kenapa aku menjadi cengeng seperti ini. Hatiku sungguh sakit, harapanku telah musnah.

"Kamu kenapa lari Sha?" Tanya Seok Hyun berdiri di samping Arin, bersama perempuan itu.

Aku menghapus air mataku, menarik napas lalu menghembuskannya, aku melepaskan pelukan dari Arin.

BATASAN AGAMAKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang