Revisi
[28 Mei 2020]Dia yang bersahabat tapi kenapa aku yang kesel
~Aisha Ariqa Bhalwes~
...
"Kenapa lo ada disini, gua nggak butuh lo disini!" Ucap Arin secara tiba-tiba yang membuatku kaget.
"Arin, kenapa bicara begitu. Nggak baik, cepat minta maaf sama Faida." Suruhku kepada Arin. Arin sepertinya sangat marah kepada Faida. Tapi ini nggak boleh dibiarkan, aku harus bisa meredakan amarah kedua sahabatku ini. Aku nggak mau persahabatan kami menjadi rusak karena pertengkaran kecil.
"Gue sebenernya nggak mau ada disini. Gue jijik berada disini." Ucap Faida lalu pergi meninggalkan ruangan Arin. Ini pertama kali aku mendengar Faida menggunakan kata-kata kasar kepada Arin. Barusan dia bilang jijik bila ada disini, aku yakin pasti Arin sangat sakit hati. Aku nggak mungkin untuk mengejar Faida, apa aku harus menenangkan Arin dulu, aku nggak mau kondisi Arin tambah drop lagi.
"Udah rin, tahan emosinya, sabar. Jangan dimasukin hati ucapan Faida tadi." Kataku untuk menenangkan hati Arin, aku nggak mau Arin nanti tambah drop.
Alhamdulilah Arin sudah tenang, aku bercakap-cakap sebentar dengan Arin. Kata Arin, besok dia akan sekolah lagi, tapi mungkin kondisi Arin belum begitu baik, aku harus menemani Arin terus. Aku nggak mau terjadi apa-apa sama Arin.
Setelah aku selesai menjenguk Arin, aku berpamitan dengan Arin, aku nggak enak ditungguin Akbar sama Farhan diluar. Untungnya Arin mengerti keadaanku, tapi dia terus menggodaku karena aku diantar sama Farhan dan Akbar. Aku nggak suka digodain begini, untung saja aku nggak mudah baper.
"Faida ada disini?" Tanyaku kepada mereka, aku nggak tau siapa yang akan menjawab pertanyaanku. Jadinya aku nggak menyebut nama salah satu dari mereka.
"Tadi Faida pamit, dia disuruh pulang sama ibunya. Oh ya Sha, kita nggak jadi ketaman. Tapi kerumah Farhan." Kata Akbar yang berhasil membuat aku terkejut. Kenapa nggak jadi ketaman, kenapa harus kerumah Farhan. Ada apa ini apa aku dijebak, tapi kenapa mereka menjebakku.
"Kenapa? Kok jadi ketaman?" Tanyaku kepada Akbar, aku mulai curiga kepada mereka berdua. Apa mereka mencoba menipuku atau menyakitiku. Aku nggak boleh Suuzon dulu.
"Masuk kemobil, keburu sore!" Perintah Farhan kepada aku dan Akbar. Aku menggerucutkan bibirku kesal, bisa-bisanya pertanyaanku diabaikan oleh Farhan. Ini juga, si Akbar malah tertawa lagi. Aku nggak suka cowok seperti mereka berdua.
...
"Assalamua'alaikum."
Saat aku masuk kerumah Farhan aku sangat kagum. Ternyata begini ya suasana dan dekorasi rumah mewah. Rumah keluarga Farhan sangat bagus sekali. Jadi begini rasanya bisa memasuki rumah keluarga orang kaya.
"Wa'alaikumsalam."
"Akhirnya kalian datang, umi sama anak-anak sudah menunggu lama ini. Alhamdulilah Aisha kamu ikut, umi sangat senang sayang." Ucap umi Anna, ternyata disuruh sama umi Anna ya, aku sudah buruk sangka nih sama Akbar dan Farhan. Aku hanya tersenyum menjawab pertanyaan umi.
"Farhan, kok kamu lama banget sih. Aku bosen tau nungguin kamu." Ucap seorang perempuan nyamperin Farhan, dia sepertinya sangat manja.
Ya Allah aku sangat terkejut Farhan tersenyum ke arah perempuan tadi. Ini kedua kalinya aku melihat dia tersenyum, walaupun senyumannya tipis. Tapi ini kan berita yang menggemparkan kaya waktu itu.
Lamuanku tersadar saat umi Anna mempersilahkan kami duduk. Aku duduk dekat Akbar tapi tidak terlalu dekat, lalu Farhan ada di sebrang sana dekat dengan perempuan itu, tapi jaraknya tidak terlalu dekat.
"Bar, perempuan yang dekat dengan Farhan itu siapa?" Tanyaku kepada Akbar, aku juga sangat penasaran siapa sih perempuan itu, dia harus diberi penghargaan karena sudah bisa bikin Farhan tersenyum walaupun tipis.
"Itu namanya Rainna, sahabat Farhan sejak kecil, kecil sekali, seingetku saat mereka umur 2 tahun. Rainna selalu bermain dirumah Farhan, dari TK mereka satu sekolah. Baru ini SMA mereka pisah sekolah." Jelas Akbar panjang lebar, aku hanya ber oh ria saja.
Ternyata Farhan sama Rainna sudah berteman sejak kecil.
Namanya Rainna, apa dia suka sama hujan ya??
Teryata disini ada syukuran, karena santriwati dipondok ustadz Jeffri meraih juara 1 hafalan surat tingkat Provinsi. MasyaAllah sangat hebat anak itu. Dan alasan nggak jadi ke taman karena mendung umi Anna khawatir kalau nanti hujan.
"Farhan, ajak Aisha keliling rumah gih. Ajak ke lantai atas!" Suruh umi Anna.
"Mari!" Ajak Farhan, aku mengikutinya.
MasyaAllah ini bukan mimpi kan. Indah banget pemandangan dari atas sini.
"Indah banget." Celetukku tiba-tiba. Aku menarik napas dalam-dalam.
"Farhan!!!" Teriak Rannia memanggil nama Farhan.
Pranggg
Handphone Farhan jatuh ke lantai.
"Aduhh Farhan maaf, aku nggak sengaja." Kata Rannia membantu Farhan membereskan pecahan handphonenya.
"Iya, gpp." Mereka berdiri.
"Kalian ngapain berduaan di sini?" Tanya Rannia menyelidiki.
"Sama dia lagi." Ucapnya kesal melihatku.
"Dia Aisha."
"Tau!" Nadanya ketus sekali.
"Kamu tau?" Tanyaku memastikan.
"Iya, lo pernah mengajar bareng Farhan kan di pesantren." Sumpah ya, nadanya itu nggak enak sekali di denger.
"Farhan, aku pulang." Pamitku, udah gak tahan mendengar kalimat ketus dari mulutnya.
"Pulang, pulang aja. Lo mau di anterin Farhan? Dasar ganjen." Bener-bener ni cewek. Kalau tidak ada orang udah aku gampar nih dari tadi.
"Nggak. Assalamu'aaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Aku sudah pamitan sama umi Anna, beliau meminta Farhan mengantarku. Tapi tiba-tiba Rannia pusing. Jadinya Farhan mengantar Rannia pulang. Ok aku pulang sendiri juga gpp.
_______B_E_R_S_A_M_B_U_N_G_______
Ini kedua kali Aisha melihat Farhan tersenyum loh, hehe :)
Ngeselin ya sahabat Farhan 😁
Kenapa handphone Farhan tiba-tiba jatuh ya? 🤔
📝📝📝
Author : Viki Mustika
Hari : Kamis
Klaten, 02 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
BATASAN AGAMAKU [SELESAI]
JugendliteraturROMANCE - SPIRITUAL || nasihat-nasihat untuk MUSLIM || [Hati-hati kalau BAPER] || EMOSI tolong dijaga || Korea Selatan : BTS ¦ EXO || CINTA BEDA AGAMA Agama mengajari kita untuk saling menyayangi dan tolong menolong. Agama tidak akan pernah mengaja...