35 : Agama dan Cinta

291 39 38
                                    

Revisi
[1 Juni 2020]


Kita diberi ujian agar kita bisa mendapat pelajaran dari ujian tersebut.

~Batasan Agamaku~

...

"Kamu tidak apa-apa Sha?" Tanya Seok Hyun khawatir.

Aku menggeleng menandakan aku memang tidak kenapa-napa. Harusnya aku yang tanya itu kepada Lee Seok Hyun. Karena, badan dia kebentok kamera yang aku bawa. Pasti rasannya sakit.

"What is wrong with you? [Ada apa denganmu]?"

"She is Muslim [dia muslim]."

"So what if she is Muslim [Terus kenapa kalau dia muslim]?"

Walaupun berkata seperti itu muka Lee Seok Hyun tetap tenang. Tidak ada raut marah di wajahnya. Sungguh, aku akui pengendalian emosinya emang sangat profesional.

"Muslims are terrorists [Muslim itu teroris]." Jawab laki-laki itu.

Aku pingin banget ngejawab bapak itu tapi aku seperti ditahan sama Lee Seok Hyun. Walaupun bukan dengan kata-kata atau kelakuan tapi kerasa banget.

"Says who? [Kata siapa]?"

"Everyone also knows [Semua orang juga tau]."

Lee Seok Hyun menghembuskan napas. "We were not created to be enemies. [Kita diciptakan bukan untuk saling bermusuhan]." Ucap Seok Hyun dengan nada tenang.

Secara spontan aku meliehat wajah Lee Seok Hyun, mata kami saling bertemu tapi tidak bertahan lama karena aku menyadari ada batasan yang harus aku jaga.

"Difference is not the main reason to hate and insult. [Perbedaan bukan menjadi alasan utama untuk membenci dan menghina]."

"If you label Muslims a theory of what all people who are Muslims mean terrorists. [Jika kamu mengecap muslim itu terorist, apa semua orang yang beragama Islam itu berarti terorist]?"

"Try to think that if our religion is achieved by a killer, all those who are religious like us are also murderers?  [Coba deh kamu mikir, jika dari agama kita itu ada yang dicap pembunuh, apa semua orang yang beragama seperti kita itu juga pembunuh]?" Jelas Seok Hyun menatap laki-laki itu lekat-lekat.

Sungguh aku terkejut dengan apa Yang dilontarkan oleh Lee Seok Hyun.

Sek Hyun, dia orang yang sangat bijaksana untuk menyikapi sebuah perbedaan. Kenapa aku makin yakin kalau Seok Hyun adalah laki-laki yang baik. Kalau saja dia seiman denganku, pasti akan di mudahkan Allah untuk menyampaikan cinta ini.

"Young man understand what you are about Muslims. Judging from your point of view you must have eaten love for this woman. [Anak muda ngerti apa kau soal muslim. Dilihat dari pandanganmu kau pasti sudah kemakan cinta pada wanita ini]." Kata bapak itu sambil menunjuk ke arahku. Tapi Lee Seok Hyun tidak diam, dia menurunkan tangan bapak itu dengan pelan.

"If indeed I love him why? [Kalau memang saya mencintainya kenapa]?"

Aku terkejut, saking terkejutnya aku melongo dan menatap Lee Seok Hyun dari samping.

Bapak itu tersenyum devil "I expected. You would regret regretting loving a muslim woman. [Sudah saya duga. Kamu pasti akan menyesal telah mencintai wanita muslim]." Sahut laki-laki ini.

Kali ini Lee Seok Hyun benar-benar terlihat sangat marah.

Lee Seok Hyun menarik kerah baju bapak itu. Aku panik sampai-sampai aku berteriak meminta tolong. Aku takut jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Untungnya ada beberapa orang yang datang untuk memisahkan bapak itu dan Lee Seok Hyun.

BATASAN AGAMAKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang