46 : Takdir Cinta

240 30 15
                                    

Revisi
[10 Juni 2020]

Cinta tidak bisa dipaksakan apalagi di perintah. Cinta murni muncul dari dalam hati

~Batasan Agamaku~

...

"Aisha, mau kemana kamu?!" Teriak abiku.

Tapi untuk sesaat telingaku hanya mampu mendengar napas kepergian Seok Hyun dari rumahku.

"Seok Hyun, Jangan pergi!" Pintaku sambil menitihkan air mata. Aku tidak terlalu memahami perkataanku yang aku tau aku harus mempertahankan Seok Hyun.

Karena aku mencintainya.

Seok Hyun tersenyum manis, sangat manis. "Kamu udah jadi milik orang lain Sha." Katanya dengan lembut. Tapi itu tidak terdengar lembut di telingaku itu sangat menyakitkan.

Orang yang kamu cintai mengatakan kalau dia tidak ingin mempertahankanmu lagi. Itu sangat menyakitkan.

"Aku tidak menerimanya. Aku mohon jangan pergi!" Pintaku sekali lagi. Aku tidak bisa berbuat banyak, aku hanya bisa meminta kepadanya untuk terus memperjuangkan hubungan ini.

"Aisha apa yang kamu katakan!" Teriak abiku. Ternyata mereka juga keluar mengikutiku. Aku dan Seok Hyun menjadi bahan perhatian untuk saat ini.

Aku berjalan mendekati abi ku. Aku harus berkata jujur walau itu menyakitkan bagi orang yang mendengarnya. Ini demi kebaikan bersama dari pada akhirnya nanti kita menyesali perbuatan yang terjadi pada hari ini.

Aku memegang tangan abi. "Abi, Aisha tidak bisa menerima lamaran Farhan abi. Aisha tidak bisa." Kataku sambil menangis terisak-isak. Aku tidak tau lagi bagaimana caranya menyampaikan ini kepada abi.

Abi menatapku "apa alasanmu tidak menerima lamaran Farhan? Apa karena laki-laki itu?" Tanya abi dengan nada sedikit tegas sambil menunjuk ke arah Seok Hyun berdiri.

Aku mengangguk "abi, Seok Hyun sudah melamar Aisha terlebih dahulu. Aisha menerimanya abi. Aisha menerimanya." Kataku tidak henti-hentinya menangis.

"Sha,, kamu jangan begini nak." Pinta umiku sambil menangis dan memegangi badanku sekaligus menenangkanku.

"Tidak bisa mi, Aisha harus menyampaikan ini kepada abi mi. Aisha harus mi." Kataku sambil terisak – isak.

"Aisha minta maaf sama abimu Sha." Kata bang Ilham di tengah kesedihanku.

Aku tidak mengerti mengapa bang Ilham bisa berpikiran seperti ini saat aku sedang mempertahankan cintaku.

Tapi memang benar aku sangat salah karena telah membantah abiku. Seperti waktu dulu yang aku pernah lakukan. Aku salah, tapi aku juga tidak boleh menyerah.

Aku hanya menangis tanpa memikirkan apa-apa. Aku tidak terlalu memahami kejadian ini.

Aku terus menggenggam tangan abi, agar abi bisa mengerti situasiku sekarang ini

"Ini yang abi maksud melarangmu merantau ke Negara orang Aisha. Ini yang abi takutkan." Kata abi.

Abi melepaskan genggamanku dan berjalan ke arah Seok Hyun. Aku takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, aku berlari mengikuti abi.

"Kamuu, apa yang kamu perbuat kepada putriku hingga dia seperti ini." Tegas abiku berkata di depan Seok Hyun. Aku memegangi tangan abiku, agar beliau tidak berbuat yang tidak-tidak kepada Seok Hyun.

Seok Hyun menatapku "Allah sudah menakdirkan semua yang terjadi diantara saya dan Aisha." Katanya dengan wajah penuh ketenangan. Sekali lagi aku bangga kepada Seok Hyun yang mampu mengontrol emosinya dengan baik.

"Abi, Aisha mohon."

Abi menatapku dengan mata merah dan berkaca-kaca. "Kenapa kamu menerima lamarannya?" Tanya abiku. Aku menelan silviaku untuk menenangkanku.

"Aku mencintainya. Dia baik." Kataku yang langsung mendapat senyuman dari abiku. Tapi menurutku senyuman abi saat ini menyeramkan. Ini kali pertama aku melihat senyuman abi seperti ini.

"Cinta? Baik? Aisha coba kamu berpikir ke depan, apa yang kamu tahu tentangnya Sha. Dia beragama apa? siapa orang tuanya? Dan seperti apa kehidupannya." Jelas abiku

"Dia mualaf bi. Dia sudah masuk Islam." Kataku tanpa ragu-ragu

"Mualaf? Berarti dia baru saja belajar Islam?" Tanya abiku, aku mengangguk

"Kamu tahu artinya imam? Imam itu orang yang mampu memberikan contoh yang baik kepada makmumnya. Dia baru saja belajar Islam Aisha, bagaimana dia bisa menjadi imam yang baik bagimu. Malahan nanti kamu yang mengajarinya." Jelas abiku panjang lebar dan mulai menitihkan air mata.

Allah, apa Aisha terlalu keterlaluan kepada abi. Hingga membuat beliau menangis seperti ini.

"Nanti Aisha dan Seok Hyun bisa belajar bersama-sama. Abi Aisha mohon izinin Aisha abi. Aisha mohon." Kataku, aku tidak tahu kalau aku selemah ini.

Aku berjongkok memohon kepada abiku. Aku menangis sejadi-jadinya disana. Umi langsung berlari menghampiriku.

"Aisha bangun sayang. Kamu tidak boleh seperti ini." Kata umi. Aku menangis sejadi-jadinya di pelukan umi.

"Umi Aisha mencintainya umi. Aisha mencintainya." Kataku kepada umiku sambil menangis. Umi menangis mendengar ucapanku dan mengangguk lalu memelukku.

"Dan kamu." Abi menatap Seok Hyun

"Kamu mendengar apa yang saya katakan barusan. Jika kamu seorang muslim yang baik, kamu bakalan paham apa yang saya katakan.

Dalamilah agama Islam, baru kamu melamar perempuan dengan adab yang Rasulullah ajarkan kepada umatnya." Jelas abi kepada Seok Hyun. Aku melihat wajah Seok Hyun, dia sedikit melamun.

Seok Hyun tersenyum. "Saya paham apa yang anda katakan. Maka dari itu saya ingin mendalami agama Islam dan memantaskan diri untuk bersading dengan Aisha. Saya tahu anda seorang bapak yang baik untuk Aisha. Hingga anda memilihkan calon sendiri untuk Aisha."

"Saya percaya bahwa laki-laki pilihan anda pasti laki-laki yang terbaik untuk mendampingi Aisha. Saya undur diri. Bukan menyerah tapi saya akan mendalami agama Islam." Kata Seok Hyun.

Kata-demi kata yang keluar dari mulutnya membuatku tambah menangis dan menangis. Seok Hyun menatapku lalu tersenyum.

"Seok Hyun apa yang kamu lakukan. Kita bisa memperjuangkan ini." Kataku. Aku lemah sangat lemah.

Seok Hyun berbalik badan dia tersenyum hambar "Aisha kamu percaya takdir kan? Aisha jika kita berjodoh, Allah akan tetap mempersatukan kita dengan cara apapun.

Jadi kamu tidak usah khawatir atau bersedih. Aku akan kembali setelah aku pantas menjadi imam yang baik untukmu suatu saat nanti." Katanya sambil menitihkan air mata lalu pergi meninggalkanku.

"Seok Hyunn.. Aku mohon jangan pergi. Seok Hyun." Aku menangis sejadi-jadinya saat Seok Hyun pergi bersama Kyung So dari hadapanku.

"Aisha jangan begini. Kamu membuat umi sedih nak." Kata umi sambil terisak. Untuk saat ini aku hanya memikirkan Seok Hyun.

"Bawa Aisha masuk!" Pinta abi kepada umi. Umi mengangguk lalu membawaku masuk dan dibantu kak Ulfa.

Aku harus percaya Takdir Cinta yang Allah tentukan kepadaku. Jika memang aku dan Seok Hyun berjodoh pasti Allah akan menyatukan kami. Seperti yang di katakan Seok Hyun kepadaku di saat dia pergi dari hadapanku.

_______B_E_R_S_A_M_B_U_N_G_______

Maafkan Aisha yang telah salah di atas ya guys. Tolong mengerti keadaan Aisha.

Jangan berharap cinta dari hamba-Nya

Karena cinta yang paling besar adalah milik Allah. Ingat ya :)

InsyaAllah aku akan rajin update ya guys. Mohon doa nya.

Jangan lupa Vote dan Komen ya, agar menambah semangat dalam menulisku. Itu gratis kok :)

📝📝📝

Author : Viki Mustika

Hari : Minggu

Klaten, 03 Mei 2030

BATASAN AGAMAKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang