32 : Salah Tingkah

302 37 30
                                    

Revisi
[30 Mei 2020]


Rasa malu dan grogi dalam diri itu memang ada, apalagi saat dekat dengan orang yang kita suka. Walaupun itu hal biasa yang ia lakukan, pasti terlihat luar biasa di mata.

~Batasan Agamaku~

...

"Mau kemana Sha?" Tanya Seok Hyun saat aku hendak pergi dari kantor.

"Ak-ak---aku?"

Allah, kenapa aku jadi gugup seperti ini. Tolong hilangkan rasa ini dari diri Aisha Ya Allah.

"Iya kamu Aisha." Sahutnya.

Aku mengedipkan mata beberapa kali. Ini tidak terjadi sebelumnya, cuma lihat senyumnya aja rasanya jantungku ingin melompat keluar. Aku berucap istighfar beberapa kali dalam hati.

"Ituu, aku mau kemana ya?"

Bodoh sekali kamu Aisha!! kenapa malah tanya balik ke dia sihhh. Batinku memarahiku terus menerus.

"Lah kok tanya aku? Mana aku tau." Jawabnya sambil terkekeh.

Aku menggaruk-garuk tengkuk leher yang tidak gatal, aku benaran grogi banget. Bahkan tanganku sampe kringet dingin.

Seok Hyun memperhatikan dahiku yang berkeringat "kamu sakit Sha? padahal di sini dingin loh, kenapa kamu kringetan begitu?" Tanyanya khawatir.

Aku langsung mengelap keringatku "aa gpp ini... udah biasa." Dustaku, aku mengatakannya sambil tersenyum tidak jelas.

Seok Hyun mengangguk, "ok, karena kamu tidak tau mau kemana. Kita belajar bahasa Korea!" Ajaknya, tapi aku tidak bergeming dari tempat.

"Ituu.. anu.. aku.."

"Nggak usah anu itu, ayoo. Biar cepat lancar bahasa Koreanya." Potong Seok Hyun lalu menarik tas yang aku bawa, otomatis aku ikut ketarik.

"Mau naik bis atau taksi?"

"Terserah."

Yang penting kamu agak jauh dariku. Lanjut batinku

"Okay, kita naik bis aja."

Bis yang ingin kita tumpangi akhirya tiba. Tapi sangat penuh di dalam, akhirnya kita tidak kebagian tempat untuk duduk, berdirilah kita di tengah.

Ada bapak-bapak yang menyenggol lenganku, pertama aku tidak bertindak tapi lama-kelamaan dia terus saja menyenggolnya. Padahal bis berjalan cukup tenang.

Tapi sebelum aku bertindak Seok Hyun berpindah tempat, dia membatasi antara aku dan bapak itu. Seok Hyun ada di tengah-tengah kami.

Jantungku makin menggila, bahkan aku sampai mendengar sendiri detak jantungku.

Posisi ini sangat dekat dengan Seok Hyun, kalau aku mendongak. Dahiku mungkin mengenai bibir Seok Hyun.

Sangat dekat ini, aku tidak nyaman.

"Sha, kamu sakit?" Bisiknya di telingaku.

Aku menggeleng, "kenapa jantungmu berdetak keras sekali, cepat lagi." Tambahnya.

Blushhh, rona merah muncul di pipiku. Aku sangat malu, Seok Hyun mendengar detak jantungku. Aku harus bagaimana, bergerak salah, ingin menjawab tapi gugup.

Nggak, ini nggak boleh terjadi. Bagaimanapun ada batasan dalam Islam untuk mencintai laki-laki.

"Itu,,, eh kita udah sampai."

BATASAN AGAMAKU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang