Tepat satu bulan lagi, sepasang anak kecil itu akan merayakan ulangtahun yang ketiga. Momen itu tidak ingin disia-siakan oleh Emily, sang ibunda. Ia berniat membuat pesta semeriah mungkin, mengingat seberapa besar harapannya ketika dinikahi oleh Harry untuk memiliki keturunan.
"Mami, ayo main mami!" desak Melody kecil. Sejak lima menit yang lalu gadis itu terus-menerus mengajak Emily untuk pergi bermain bersama. Tapi yang dilakukan Emily hanyalah berkutat pada laptop di depannya.
"Sayang, mami kan, lagi siapin pesta ulangtahunmu nanti. Mainnya sama Momo dulu, ya?"
"Yah, yaudah deh. Melody main cama Momo aja," putus Melody kecil lalu menghampiri orang yang dimaksud. "Momo, ayo main cama Melody."
"Sini, kita main bola."
"Melody pingin main boneka balbie."
"Iya, habis main bola kita langsung main barbie, ya?" bujuk Timothy kecil. Pasrah, Melody kecil mengangguk saja.
Setiap hari selalu seperti ini. Kedua anak itu selalu bermain riang bersamaan. Sesudah sarapan, Melody kecil akan merengek untuk bermain bersama. Dan Timothy kecil sudah berjanji untuk membuat adiknya bahagia.
"Bola jangan lali!" seru Melody kecil seraya terus berlari hendak menangkap bola yang terus menggelinding.
"Ayo, tangkap Melody!" suruh Timothy kecil di arah belakang. Saat manik hijaunya menangkap sebuah minibus melaju dari arah berlawanan, saat itu juga Timothy kecil mulai berlari menghampiri sang adik.
BRUK
Timothy kecil terdiam di tempatnya. Darah yang mengalir dari sekujur tubuh mungil sang adik membuatnya tak kuasa menahan panik. Mengenaskan, ia menyaksikan peristiwa ini dengan mata kepalanya sendiri.
"Astaga!" Emily datang lalu menutup mulutnya terkejut. Wanita itu tak kuasa menahan laju air mata yang memberontak keluar.
"Melody ..." lirih Emily setelah mengangkat tubuh lemas tak berdaya Melody kecil ke atas pangkuannya. "Hiks ... Nak ... Kenapa bisa gini? Hiks ...."
"M-Melody ... Momo ... Gak sengaja ... Hiks ... Bangun Melody ...."
___
"Mo, kenapa semalam tidur bareng gue?" gumam Melody pelan. Sorot matanya begitu kosong menatap banyaknya makanan yang tersaji di atas meja.
"Gapapa," sahut Timothy seolah tak peduli. "Makan!" titahnya dituruti Melody. Gadis itu memasukkan suap demi suap nasi serta lauknya ke dalam mulut.
"Ayo, Mo. Gue udah selesai," ajak Melody sambil bangkit dari duduk. Emily menautkan alis tidak mengerti.
"Kenapa gak habis, Mels?"
"Gapapa, mi. Melody belum terlalu lapar sih hehe," jawab Melody. Tak sedikit pun Timothy mengalihkan perhatiannya dari gadis itu. Rasanya seperti ada sesuatu yang Melody sembunyikan.
"Berangkat dulu ma. Assalamuallaikum," pamit Timothy mencium punggung tangan Emily sopan. Ia menenteng tas sekolahnya dengan sebelah bahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother My Boyfriend [ SELESAI ✓ ]
HumorFOLLOW DULU AKUN AUTHOR !! REVISI 90% BERBEDA DARI VERSI SEBELUMNYA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN CERITA INI MENGANDUNG BAHASA KASAR oke happy reading ❤ - - - - - [ COMEDY - ROMANCE ] Otaknya yang minim serta akalnya yang gila membuat orang...