Tebak, siapa orang yang paling gila di dunia ini?
***
Sudah hampir sepekan, ia merasa gelisah gundah sendiri. Risih, emosi, dan marah. Semua itu tak lain disebabkan oleh satu gadis cantik yang meraih gelar, "Si Gila Otak Lubang Jarum."
Huuffttt. Menjengkelkan, kenapa harus seperti ini? Timothy geram sendiri saat mengingat akhir-akhir ini, si gila sedikit menjaga jarak dengannya. Tidak seperti dua minggu lalu dimana setiap saat Melody akan mengganggu ketentraman hidupnya, kini tidak lagi. Gadis itu lebih menjadikan Rayhan serta Jack dalam target kejahilannya.
Kalian ingin tahu apa alasannya?
Menurut buku dan berbagai sumber yang ia baca, cemburu adalah salah satu cara ampuh untuk membuktikan bahwa orang yang ia curigai juga menyimpan rasa yang sama atau tidak. Melody tentu saja penasaran akan hal itu.
Dan anehnya, disaat harapan selama kurang lebih dua minggu lamanya ia gantung telah terjadi, Timothy malah merasa kehilangan. Si gadis gila tiba-tiba melenyap dari muka bumi. Tidak ada lagi suara yang memekakkan telinga, tawa pecah karena hal sepele, otak mesum tiada tara, dan si rakus yang hmm menggemaskan. Aarrgghhh Timothy ingin menjambak rambutnya sekarang.
Sengaja memancing, Timothy memesan satu porsi bakso kesukaannya saat jam istirahat tengah berlangsung. Lelaki itu menempatkan bokong pada salah satu kursi tersisa yang kebetulan berhadapan langsung dengan Melody. Si gadis gila otak lubang jarum yang juga sedang disibukkan oleh banyaknya makanan yang tersaji.
"Makasih sayang," ujar Melody saat ia berhasil merebut mangkuk bakso itu dari wilayah kekuasaan Timothy. Tanpa beban sedikit pun, gadis itu segera melahap bakso, mie, serta kuahnya dengan cepat. Entah apa yang merasukimu, hingga kau tega mengkhianatiku yang tulus mencintaimu. Duh, author malah nyanyi. Oke skip.
Timothy mengulas senyumannya secara spontan. Asyik berhasil, Melody memang lemah jika sudah berhadapan dengan makanan. Gadis gila itu omnivora dari segala omnivora. Umm mungkin ratu omnivora cocok untuk gelar barunya.
"Ekhem ada yang senyum," Rayhan berdehem menyindir Timothy atas apa yang ia lakukan. Sebenarnya tidak susah bagi keempat orang itu. Timothy sudah menyimpan rasa pada Melody sejak satu minggu yang lalu. Taruhan, pasti tidak lama lagi mereka akan segera berpacaran. Ayolah, Timothy terlalu jelas mengekspos perasaannya.
"Bau-bau jadian nih," timpal Daffi. Walau ia menyukai Melody, tapi sungguh Daffi akan mendukung sahabatnya itu. Sayang, jika persahabatan mereka harus terputus hanya karena satu orang gadis saja, begitu pikirnya.
Merasa semua perhatian tertuju padanya --kecuali Melody-- Timothy segera menetralkan raut wajahnya. Datar, tanpa senyuman sepeserpun. Laki-laki itu berdehem, kemudian melangkahkan kaki untuk kembali memesan baksonya.
"Bodoh," cerca Daffi disetujui Rayhan. Sementara Nayya sudah mengalihkan perhatiannya pada sang sahabat sekaligus sepupu. Gadis itu kembali beraktivitas seperti tak terganggu sedikit pun.
"Fick," bisik Nayya pelan. Ficka menoleh lantas tersenyum manis, seolah mengisyaratkan bahwa ia tak apa, ia baik-baik saja, ia mengerti ini semua sudah berakhir dari tiga minggu lalu, dan ini semua terjadi atas keputusannya. Dan lagi, Melody sahabatnya.
***
"KAMU LAGI KAMU LAGI! KENAPA KAMU INI SENANG SEKALI BIKIN ONAR, HA?! KAMU INI PEREMPUAN, MELODY!!" geram salah satu guru berkepala botak plontos serta perut sedikit buncit ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother My Boyfriend [ SELESAI ✓ ]
HumorFOLLOW DULU AKUN AUTHOR !! REVISI 90% BERBEDA DARI VERSI SEBELUMNYA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN CERITA INI MENGANDUNG BAHASA KASAR oke happy reading ❤ - - - - - [ COMEDY - ROMANCE ] Otaknya yang minim serta akalnya yang gila membuat orang...