19 | Tak Disangka

431 120 12
                                    

Life is never flat
- Chitato -

***

Harry menyandarkan badannya pada permukaan depan mobil. Ia sedang menunggu sang princess untuk turun ke bawah. Tapi entah apalah yang dilakukan gadis itu di atas. Sampai tak terasa Harry sudah menunggu lebih dari sepuluh menit lamanya.

Berkali-kali pria setengah paruh baya itu melirik jam yang melingkar sempurna pada lengan kirinya. Ini sudah menit kelimabelas, tapi tetap tak ada tanda akan kehadiran Melody disini. Batang hidungnya pun tak tampak.

"Astaga!" dengus Harry lalu ia berniat untuk menyusul Melody ke atas. "Astagfirullah!" terkejutlah Harry saat itu juga.

"Kosong?" sahut Melody polos. Sementara Harry malah mengerjap-ngerjapkan matanya tak percaya. Mmzz ternyata anak gadisnya ini bisa tampil memukau juga, ya? Tak disangka Melody pintar merias diri.

Gaun selutut yang melekat pada tubuh mungilnya ternilai begitu pas. Renda-renda bunga pada bagian atas serta pita yang melingkari pinggang rampingnya. Ditambah sepatu high heels yang senada dengan gaun itu. Dan, oh, ya, jangan pernah lupakan akan make-up serta tatanan rambutnya. Malam ini Melody benar-benar berbeda. Tidak seperti si gila pada hari-hari biasanya.

"I-ini p-princess?" ujar Harry tercekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I-ini p-princess?" ujar Harry tercekat. Sebelumnya Melody hanya berada di level kecantikan yang tergolong luarbiasa --untuk ukuran gadis gila sepertinya. Tapi kini, gadis itu menaiki puncak dari kecantikannya sehari-hari.

"Apa? Gaunnya kebesaran, ya?" panik Melody. Sejujurnya ini yang membuat ia lama di atas. Hanya saja Melody merasa tidak percaya diri akan penampilannya malam ini.

Ayolah, jangan ada satu hal yang sampai terlewat. Ini malam istimewa, dimana ia akan bertemu dengan saudara kembarnya. Malam ini pasti akan begitu menyenangkan saat Harry dan Emily akan kembali merajut cinta yang sempat terjeda. Melody ingin tampil sesempurna mungkin.

"Udah Melody duga! Online shop itu reputasinya jelek! Harusnya Melody beli gaun langsung aja di mal dekat sini. Bisa dicoba dulu sekalian minta diskon sama tokonya atau bahkan minta dibeliin sama papi. Huh, bentar deh. Melody ganti baju dulu," cerocos Melody seperti biasa. Baru saja gadis itu membalikkan badan hendak memasuki apartemennya kembali, tapi dengan cekatan Harry menahan pergerakan putrinya itu.

"Kamu cantik, princess. Persis kayak mamimu dulu," puji Harry manis. Melody bisa bernafas lega sekarang.

"Huh, papi bikin Melody jantungan aja! Kalau Melody tiba-tiba mati gimana? Kan, gak lucu. Mana belum sempat ketemu sama kakak dulu! Ish."

Harry tersenyum simpul. "Kamu udah ketemu sama kakakmu," gumamnya pelan. Sial! Entah apa penyebabnya sampai-sampai Melody bisa menangkap suara pelan Harry. Padahal biasanya kan, gadis itu tidak pernah teliti.

"Ketemu?"

"Ayo, kita udah terlambat," ajak Harry mengalihkan perhatian Melody. Bisa kacau juga nantinya kalau sampai ia keceplosan. Kelabakan sendiri entar.

My Brother My Boyfriend [ SELESAI ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang