Rencana gila datang dari otak gila pula.
***
"Anjir! Lo kenapa bangsat?!" kaget Melody terkejoed-kejoed hingga berguling-guling. Orang di sebelahnya benar-benar ... Menyeramkan gais.
Kedua mata yang dilingkari rona hitam, rambut acak-acakan menahan frustrasi, juga bibir yang komat-kamit membaca mandraguna. Well, Timothy mirip ....
"Kayak Valak anjir," celetuk Melody sementara Timothy mendengus sebal. Coba kalau Doraemon ada. Timothy bakalan pinjam mesin waktu supaya Melody bisa tau apa yang terjadi semalam.
Kalian percaya gak? Malam tadi, Melody sampai buka-buka baju! Memeluk erat lengan Timothy dengan bibir maju mundur cantik. Sepertinya gadis itu berkhayal sedang berciuman.
Ini bagian yang paling Timothy benci. Ternyata Melody ... Benar-benar tidak memakai BH. Semalaman Timothy dibuat tersiksa. Mau nekat, tapi kasihan pada Melody. Ditahan ... Ya, kalian tahu sendirilah bagaimana rasanya.
"Uwow Valak-nya termenung, tercengang-cengang, berjingkat-jingkat, ngahuleung tarix jabrix, gak tau deh kesurupan kali," sebal Melody. Walau begitu, Timothy lah yang paling merasa dongkol. Apa tidak ada sedikit pun pertanggungjawaban yang ingin Melody berikan?
"Woy! Mau mandi bareng kagak?" iseng Melody. Atmosfer yang sangat tidak mendukung candaannya. Timothy melemparkan tatapan maut pada gadis itu. Yang mana membuat Melody segera melesat ke dalam kamar mandi.
***
"Heh, berak! Lo sekarang mau rasis, huh? Dari tadi gue ajak ngobrol kagak nyahut-nyahut. Eh, sekarang giliran disapa sama pacarnya, tuh senyuman lo tuh! Bikin gue pingin lahiran anjir." Melody menoyor kepala Timothy kesal. Sementara yang si empunya malah diam-diam saja. Pura-pura tidak melihat Melody atau mendengar suara fals-nya.
"Fick, ntar siang jalan yuk? Terserah deh mau kemana juga gue ngikut aja. Yang penting jangan sampe pulang ke rumah."
Saat itu Ficka mengerutkan keningnya tidak mengerti. "Lha, emangnya ada apa di rumah lo? Tumben kagak mau balik."
"Ada setan!" ucap Timothy. Matanya melirik Melody di sana, sengaja menekankan kata setan untuk menyinggung gadis itu.
Melody ingin tertawa? Tidak! Melody marah? IYA!!
"DIJUAL SETAN CANTIK MURAH MERIAH!! AYO SINI GREPE-GREPE GUE!!" teriak Melody lantang. Kan, jadinya Timothy sedikit menyesal. Pfffttt kenapa harus ada kata grepe-grepenya sih? Melody menyebalkan. Dia malah mengobral habis-habisan harga dirinya.
"AYANG DAFFI!!" Melody berlari riang lalu dengan manja bergelantungan pada lengan kekar Daffi. Bagi Melody, prinsipnya masih tetap sama. Timothy tidak ada, ya, kalau ada Daffi, why not?
Melihat sang kekasih kebakaran jenggot, Ficka hanya bisa terkikik kecil. Baginya, sepasang saudara ini lucu. Mereka pernah menjalin hubungan spesial lalu putus tapi setelah itu mereka bertindak seolah tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ficka yakin baik Timothy maupun Melody masih menyimpan rasa satu sama lain. Tapi Ficka tidak masalah dengan itu. Ia pikir Timothy juga bisa membedakan mana yang harus dikejar untuk masa depan dan mana yang harus dijaga untuk nama keluarga.
"Sebenarnya lo berdua itu kenapa sih? Heran deh gue." Ficka geleng-geleng kepala sambil terus berjalan bergandengan bersama Timothy. Lelaki itu mengumpat dalam hatinya, bisa tidak kalau jangan membahas ini lagi? Dia tipikal orang yang susah melupakan sesuatu, apalagi rezeki seperti malam tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother My Boyfriend [ SELESAI ✓ ]
HumorFOLLOW DULU AKUN AUTHOR !! REVISI 90% BERBEDA DARI VERSI SEBELUMNYA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN CERITA INI MENGANDUNG BAHASA KASAR oke happy reading ❤ - - - - - [ COMEDY - ROMANCE ] Otaknya yang minim serta akalnya yang gila membuat orang...