My Brother My Boyfriend [ SELESAI ✓ ]

35 | Heal?

Author note :: ppsstt ini lagu jadul. Gatau nyambung gatau enggak sama chapter kali ini. Tapi coba play mulmednya! Lagunya enak gak boong (ಥ ͜ʖಥ)

Heal The World
- Michael Jackson -

***

"MAKSUD LO APA, ANJING?! JANGAN ASAL NGOMONG LO, SETAN!!!" Melody mengamuk. Tubuh mungilnya berusaha sekeras mungkin meraih ponsel itu.

"Apa? Emang kenyataannya gitu kok. Saudara kembar lo. G-i-l-a. Gila!!"

"Woah, bener-bener ya, ini dajal! LO MAU GUE PANGGILIN TUKANG GALI KUBUR, HUH?! GUE SEWA MALAIKAT IZROIL BARU NYAHO LO!!"

Hap

Ponsel yang sedari tadi menjadi incaran Melody akhirnya dapat ia genggam dengan cuma-cuma. Itu semua hikmah dari kedatangan Daffi, Rayhan, Ficka, juga Nayya.

"Mana goblok?! Ada balonnya kagak?!" sembur Ficka begitu matanya memperhatikan foto dalam ponsel gadis itu. Seseorang yang hobinya mencari masalah, gemar mengumpulkan berita hangat bahan gosip alias digosok makin sip. Itulah mengapa orang-orang memanggil Kiky sebagai titisan lambe turah.

"Lo bisa gak sih, urat malunya sesekali disambung? Pakai acara nyebarin gosip yang kagak-kagak. Pala lo mau gue pasung, huh?!" timpal Nayya emosi.

Well, saat Melody menginjakkan kaki di SMA Angkasa, oknum atas nama Kiky sudah mengibarkan bendera perang. Ia berkata pada seluruh siswa yang melintas bahwa Timothy gila dan ia mempunyai buktinya.

Kiky belagu. Wajahnya diangkat hingga menimbulkan kesan angkuh. Belum lagi kalau melihat tangannya yang dilipat depan dada. Terakhir, ia juga berdecak sombong.

"Ck. Gue liat sendiri tuh cowok megang-megang balon. Gue rasa itu dua hari yang lalu. Di taman perumahan, sore hari, makan ice cream," detail Kiky.

"Masih mending megang balon, daripada om-om di club. Megangnya susu lonte," sinis Rayhan kini turut membela.

Kiky memainkan rambutnya centil. "Yaa gimana? Dia kan, ketua Dajatira. Belum lagi termasuk salah satu most wanted-nya SMA Angkasa. Gak malu tuh bawa-bawa balon kayak bocil?"

"Enggak! Kenapa harus malu?" sahut seseorang bersuara khas. Antara dingin dan datar. Ya, dia kembali!

Mata Melody yang melotot bertabrakan dengan riuhnya teriakan pada gadis yang menemani langkah lelaki itu. Kerinduan akan sosok triplek datar berjalan sudah tak kuasa untuk dibendung. Saat dia tak ada, semua murid merasa malas pergi menuntut ilmu. Untuk apa? Tidak ada pemandangan sesedap wajah tampan rupawan Timothy.