Tau gimana rasanya gak dianggap? Sakit!
***
Suara gaduh dari seseorang yang terus menaiki tangga rumahnya terdengar sangat terburu-buru. Memang sesudah dokter mengizinkan ia untuk pulang, rasa rindu seolah tak kuasa untuk ia bendung lebih lama lagi. Tapi karena Daffi iseng, jadi mobil yang melaju dibelokkan terlebih dahulu ke sebuah salon. Sedikit perubahan tidak terlalu buruk, bukan?
"MOMO! MOMO!! MOMO!!!" teriaknya lantang. Dengan semangat menggebu-gebu ia meraih kenop pintu dan membukanya sedikit kasar.
Bruk
H-ha? Ia tidak salah memasuki ruangan kamar, kan? Atau umm ... Matanya keliru menangkap apa yang terjadi di depan sana? Ah, iya, pasti begitu.
"Momo?" gumamnya hendak memastikan. Si empunya menolehkan kepala lantas bergidik menahan takut.
"AAAA HANTU!! AAAA TAKUT ADA HANTU!" jerit Timothy rusuh. Entah memang ketakutan atau efek dari kegilaannya, Timothy berlari kesana-kemari berusaha menghindari Melody di sana. Pada akhirnya ia berlabuh di pojokan kamar.
"Mami ... Papi ... Momo kenapa?" bingung Melody. Sesaat Emily dan Harry saling melempar pandangan. Lantas keduanya berjalan menghampiri gadis itu dengan kebingungan tingkat dewa.
"Mels, Timothy ...." Emily jadi bingung sendiri. Bagaimana kata yang tepat untuk mendeskripsikan kondisi lelaki itu? Sehingga penjelasan terpaksa diambil alih oleh Harry.
"Princess ... Momo-mu umm ... Kamu percaya kan, dia itu enggak gila? Dia cuma sedih atas kepergianmu. Jangan jadi takut, ya? Momo-mu enggak akan berani macam-macam kok, kan, kalian adik kakak," jelas Harry diakhiri senyuman manis. Melody menautkan alisnya. Lalu ia mengangguk sambil berjalan mendekati Timothy. Oh, laki-laki itu menggigil ketakutan.
"Momo," panggil Melody ragu. Badan Timothy kian bergetar. Ia semakin memojokkan badannya.
"J-JANGAN KESINI! PERGI MOMO TAKUT HANTU!! PERGI! HUS HUS SANA!!!"
Melody mendengus kemudian membalikkan badan dan meminta supaya Emily serta Harry mau meninggalkan ruangan. Dengan dalih ia merindukan momen manis berdua, akhirnya Emily serta Harry menyetujui saja. Mereka melangkahkan kaki menuruni tangga dan bertemu sahabat-sahabat Melody.
"Momo," panggil Melody lagi. Respon yang ia dapat masih sama. Timothy mengusirnya karena hampir mati ketakutan. Melody mencoba sabar, ia mengikuti posisi sang saudara dan mendekapnya hangat.
"Melody kangen sama Momo. Momo apa kabar?" bukannya jawaban yang memuaskan, eh, malah sebuah rintihan halus. Timothy menangis sambil menyembunyikan wajahnya yang basah dengan air mata.
"Takut ..." cicit Timothy. "Hiks ... Hiks ... Pergi sana! Hiks ... Jangan ganggu Momo ... Momo gak mau mati gara-gara hantu ..." lirihnya. Sontak saja Melody tertawa terbahak-bahak mendengarnya.
"AHAHAHAHA MOMO HAHAHA LUCU DEH AHAHAHAHA." Melody memukul-mukul lengan Timothy, saking ngakaknya. Well, ini benar-benar langka. Seorang Timothy Kingsley menangis hanya karena takut hantu? Ck katanya anak motor.
"HUWAAAA MAMA HANTUNYA JAHAT. HUWAAAA MOMO TAKUT. MAMAAAAA!!" Timothy hendak bangkit dari duduknya. Melihat Melody yang masih terpingkal di atas dinginnya lantai membuat nyali lelaki itu semakin ciut. Saat kenop pintu sudah berada dalam genggamannya, Melody mulai bangkit lalu menghentikan pergerakan sang kakak.
Oh, kalian masih bingung atas apa yang terjadi? Hehe ada yang beda disini. Sebuah fakta belum tersampaikan dengan baik pada khalayak. Tunggu sampai saat yang tepat, ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother My Boyfriend [ SELESAI ✓ ]
HumorFOLLOW DULU AKUN AUTHOR !! REVISI 90% BERBEDA DARI VERSI SEBELUMNYA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN CERITA INI MENGANDUNG BAHASA KASAR oke happy reading ❤ - - - - - [ COMEDY - ROMANCE ] Otaknya yang minim serta akalnya yang gila membuat orang...