33 | Be Patient, Mels

392 74 11
                                    

Bagi gue pemandangan yang paling indah itu yaa abs cowok-cowok kekar.

***

Melody melenguh panjang. Sinar mentari pagi yang dengan lancang menerobos melalui celah gorden membuatnya mengawali hari dengan sebuah umpatan.

"Anying gue masih ngantuk goblok. Ah, izin dulu napa kalau mau masuk kamar orang tuh," gerutu Melody sesaat sebelum ia memperhatikan rinci wajah tenang di depannya.

Timothy. Kenapa ia begitu tampan? Pahatan wajahnya sangat sempurna. Bulu mata yang sedikit lentik, rahang kokoh, juga yang paling Melody suka adalah bibirnya. Kemarin terasa sedikit manis. Gak jauh dari le mineral.

Tiba-tiba saja Melody merasa mual. Ppffttt mengingat betapa gilanya lelaki itu kemarin. Berharap itu adalah sebuah mimpi panjang.

Melody melepaskan pelukan erat dari tangan kekar yang melingkari perutnya. Mengedarkan pandangan dan lalu membuang nafas berat. Huuffttt sejorok-joroknya ia di apartemen, tidak pernah tuh membuat kamar berantakan seperti ini. Timothy ini gila apa kesurupan?

Malas, tetapi ia tidak punya pilihan. Umm okelah Melody akan meminta imbalan setelah usahanya selesai. Tentu saja ia pamrih membereskan kamar kapal pecah ini.

Melody menyingkap gorden secara keseluruhan. Pancaran hangat matahari kini tak segan-segan menunjukkan eksistensinya. Mendatangkan erangan dari seseorang yang mulai mendudukkan badan.

"Momo masih ngantuk," keluh Timothy. Suaranya serak khas orang bangun tidur.

Melody membalikkan badan dan seketika kedua bola matanya hampir saja terjun bebas. Bukan difokuskan pada Timothy yang sedang mengucek matanya. Tapi abs lelaki itu yang terpampang jelas hingga menyejukkan mata dan hati.

'Kalau bawahnya terbuka, pasti jauh lebih indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Kalau bawahnya terbuka, pasti jauh lebih indah. Makin betah dah gue hihi,' batin Melody nakal. Ia dengan modusnya berjalan menghampiri Timothy sambil terus menyapu lantai.

Target sudah terkunci di depan mata. Abs sudah memanggil-manggil ingin disentuh. YA LORD GODAAN APA INI?? MELODY GAK TAHAN!!

"Momo anu itu lho Mo ... Umm ini Melody lagi beres-beres hehe ... Anu ... Momo ... Umm jangan pakai baju ya?" Melody semakin memelankan suaranya begitu sampai pada kalimat terakhir.

"Kenapa Momo gak boleh pakai baju?" bingung Timothy. Melody cengengesan lalu otaknya memutar cara mencari jawaban tepat.

"Anu ... Supaya Melody ... Semangat beres-beresnya!" cetus Melody. Timothy terdiam, ia hanya mengedip-ngedipkan matanya lucu.

"Ppffttt yaudah deh gak jadi. Sana mandi! Jangan lupa keramas. Rambutnya lengket," sebal Melody. Ia kira memperalat Timothy yang gila tidak akan seribet ini.

My Brother My Boyfriend [ SELESAI ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang