8 | Lengket

841 175 38
                                    

Woah, otak lo kayak kacang hijau ya. Kecil, gak tumbuh-tumbuh. Sekalinya tumbuh, jadi taoge. Tetap aja kecil.

***

Hari ini Melody harus kembali berangkat sekolah. Menuntut ilmu dengan rasa malas yang membelenggu dalam seluruh jiwanya. Jika saja tidak ada siswa bernama Timothy, dapat dipastikan sekarang Melody telah putus mengenyam pendidikan.

"Uwu banget anjir."

"Mereka yang pacaran, gue yang baper awokawokawok."

"Lama-lama ini mata bosen nontonnya."

"Ya Allah kapan hamba-Mu ini bisa mendapatkan keuwuan yang haqiqi?"

"Hiks. So sweet."

Tampaknya para netizen belum terbiasa dengan pemandangan seperti itu. Belakangan ini, Melody dan Timothy malah terlihat semakin lengket. Kemana-mana pasti berdua. Dimana ada Melody, disitu ada Timothy. Rasanya dunia seperti milik berdua. Dan ujung-ujungnya para manusia jomblo setialah yang menjadi korban atas keuwuan mereka. Setiap hari merasa panas serasa hidup di Neraka. Lama-lama mereka bisa meleleh dan akhirnya musnah gara-gara kedua insan itu.

Timothy menggandeng lengan mungil Melody dan menggiringnya menuju kelas. Kenapa tidak menuju kantin? Karena Timothy sendiri yang sudah menyiapkan menu sarapan apa yang akan disantap Melody setiap harinya. Yaa, kalau Melody sih tidak keberatan. Malahan ia senang bukan main, ternyata kekasihnya ini bisa romantis juga.

"Aaa ...."

Sup

Suapan terakhir dari nasi goreng rumahan buatan Timothy kembali melewati kerongkongan Melody lalu memasuki lambungnya. Gadis itu mendengus kecewa. Dua porsi tapi rasanya seperti satu porsi saja. Huuffttt besok-besok Timothy harus membawa tiga kotak menu sarapan. Apapun itu.

"Minum! Biar tinggi," titah Timothy seraya memberikan susu yang dimasukkan ke dalam botol minuman. Melody memberengut, lantas menerima susu itu.

"Gue juga punya susu," gerutunya tertangkap baik pada indera pendengaran Timothy. Laki-laki itu memalingkan wajah, woah, kadang-kadang Melody ini suka lupa kalau Timothy bergender pria. Memangnya otak cerdas Timothy tidak akan berlarian dikala gadis itu berbicara hal yang tidak-tidak? Huuffttt ia kan, laki-laki normal.

"MORNING EPRIBADEH!" teriak Nayya yang baru saja berjalan memasuki ruangan kelas bersama sang sepupu. Nayya menggeram, sudah heboh tapi kok tidak ada yang menyahut?! Lucknut semua rupanya.

"JAWAB ANJING!"

"Pagi penguasa preman dari segala penguasa," sapa Melody sambil membungkuk. Gaya bahasanya benar-benar terdengar seperti seorang puitis kelas kakap.

"AJUDAN!" panggil Nayya dan dengan segera Ficka melayaninya.

"Iya, raja. Ada apa?"

"Ratu bege! Gue cewek!" sentak Nayya seraya mengibas-ngibaskan tangannya. Gerah, pagi-pagi sudah dibuat emosi.

Gadis bernama lengkap Nayyara Azzizah itu membuka notifikasi pesan singkat yang masuk dalam ponsel canggihnya. Lalu didetik selanjutnya, ia mendengus kesal.

My Brother My Boyfriend [ SELESAI ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang