My Brother My Boyfriend [ SELESAI ✓ ]

Timothy

Melody, satu nama dari pemilik hati ini. Gadis yang bahkan sejak awal bertemu tidak ingin aku dekati. Terlalu menyebalkan hingga akibat dari kegilaanmu itu berhasil menumbuhkan benih-benih cinta pada diriku. Sial! Mungkin aku lebih gila daripada kau.

Aku bersumpah akan menahan rasa ini jika saja fakta terungkap lebih awal. Aku tidak ingin menanggung konsekuensinya. Beban ini terlalu berat untuk membuatku kembali bangkit dan berjalan maju.

Apa? Kau adalah adikku? Haha seketika aku ingin tertawa sejadi-jadinya. Hal ini sangat tidak masuk akal. Jadi katakan padaku bahwa semuanya hanya omong kosong! Berteriaklah dan anggap aku tidak mendengarnya. Kumohon ....

Satu hal yang perlu kau ketahui.

Aku adalah manusia paling bodoh sepanjang abad. Timothy kecil itu dalangnya. Andai saja dia mampu menjaga dan membuktikan semua perkataan manisnya, semua ini tidak akan pernah terjadi. Kau akan tumbuh menjadi gadis manis yang penurut. Bukan sesuatu seperti gadis gila sang penakluk hati.

Oh, aku sangat menyesal sungguh. Setiap kali aku mengingatmu aku selalu ingin merutuk. Aku selalu ingin berteriak pada Tuhan. Aku ingin menjambak dan mencakar kulit wajahku hingga tulang-belulang nampak menggantung. Aku ingin menangis dan membuat Gurun Sahara menjadi lautan ganas.

Maaf, tapi aku benar-benar mencintaimu. Aku kesulitan mengontrol rasa ini. Tak peduli walau aku telah kembali merajut cinta dengan gadis yang untuk pertama kalinya berhasil mengisi hatiku. Sejujurnya ini jauh lebih mengerikan daripada vonis mati sekalipun.

Melody, ....

Kuharap kehidupanmu setelah ini akan jauh lebih baik. Aku akan berdoa supaya pangeran barumu tidak menyia-nyiakan kehadiranmu, sama seperti yang kulakukan dahulu. Menganggapmu sebagai nomor dua dan memprioritaskan gadis lain.

Sial! Karena hal itulah yang selama ini aku sesali. Aku baru menyadari bahwa kau begitu berharga tatkala rahasia itu terbongkar habis. Maaf atas keterlambatanku ....

Aku memang mendapat pelajaran dari sesuatu yang orang-orang panggil dengan nama cinta. Cinta tentang ketulusan, bukan perihal materi atau sekedar ucapan memabukkan. Cinta berlaku untuk jangka waktu yang panjang, layaknya matahari yang selalu menyinari bumi. Ketulusan dalam cinta yang membuatnya buta dan tuli.

Aku tahu kau tulus mencintaiku. Kau menjaga dan merawatku. Mendekap dan memberikan kecupan. Merekahkan senyuman walau hatimu berbicara lain.

Melihatku bergandengan tangan bersamanya membuatmu tersulut emosi yang mendalam. Sama sepertiku, kau hanya perlu berpura-pura. Biarkan takdir mengisi setiap detik yang berlalu. Percayalah, suatu saat nanti semua akan kembali seperti sediakala.

Melody, ....

Ada banyak hal yang ingin aku utarakan. Namun aku tidak pandai dalam hal itu. Satu hal pasti yang tak pernah lekang oleh masa, aku mencintaimu. Sangat-sangat mencintaimu. Kuharap di kehidupan berikutnya aku dapat mendampingimu berjalan di atas altar dan mengucapkan janji suci sehidup-semati. Memegang erat tanganmu ketika seorang bayi laki-laki akan keluar dari persembunyiannya. Membangun bahtera rumah tangga bersama keluarga kecil kita. 

Membayangkannya membuat dadaku sakit. Terlebih saat melihatmu yang perlahan-lahan mulai tersenyum tulus dengan lelaki yang baru. Dan janur kuning itu, ...

Indah.