Pilih sakit gigi atau sakit hati?
***
Aroma sedap menyeruak ke seluruh penjuru ruangan. Percikan bumbu dari tangan lentik Emily mampu membuat setiap perut keroncongan. Wanita itu tersenyum sangat manis tatkala sebuah tangan melingkari perutnya.
"Lapar."
"Hihihi sabar sebentar Harry. Aku udah hampir selesai, kok. Umm ... Tapi mana anak-anak? Mereka belum bangun?" tanya Emily setelah melepas kekehannya.
"HADIR!!" ah, suara menggelegar itu tidak beda jauh mengejutkannya dengan terompet sangkakala. Apa Timothy tidak sadar akan perkembangan tubuhnya yang kini sudah berjakun?
"Ngagetin asu!" umpat Harry. Tawa Timothy meledak seketika. Sementara Emily tak bisa berbuat apa-apa lagi selain menggeleng-gelengkan kepala.
Takdir sangat lucu, mempertemukan seseorang yang humoris dengan seorang wanita yang disiplin menaati norma-norma kesopanan. Melahirkan sepasang anak kembar yang kebetulan sangat mewarisi watak si humoris itu. Bahkan mungkin masalahnya lebih akut, karena Melody dan Timothy lebih gila daripada Harry.
Tampang boleh bagus, tapi akal ... No no no!
"Adikmu mana, Tim? Belum bangun?" tanya Emily sambil menyajikan beberapa hidangan terakhir ke atas meja. Timothy mencomot makanan yang dibawa Emily lantas mengedikkan bahu tak acuh.
"Omo! Kalian berantem lagi??" panik Harry. Kan, lebay nya kumat.
"Well, Timothy bukan babysitter-nya Melody," santai Timothy. Baru saja ia akan mengambil nasi, eh, Emily mencegah aktivitasnya.
"Jangan makan sebelum Melody turun kesini," ucapnya datar. Timothy menghela napas berat, mau tak mau sebagai abang penjaga pintu hati ia harus membangunkan si kebo.
Berjalan malas, punggung dibungkukkan, kedua lengan terombang-ambing, wajah ditekuk lesu, dan hati yang menggerutu. Jadi anak bungsu kok enak banget sih? Timothy yang lahir beberapa menit sebelum Melody merasa dirinya dianaktirikan.
Hiks ... Hiks ... Hiks ....
"Ajig kuntilanak!" Timothy terkesiap hingga menghapus kesan pemalas yang sedang berleha-leha. Telinganya menangkap isakan tangis seorang perempuan dari suatu tempat yang belum pasti. Dia celingukan dengan bulu kuduk yang meremang sempurna.
Hiks ... Hiks ... Hiks ....
Mendadak Timothy pingin ngompol. Kakinya serasa bergetar hebat tanpa tulang, lemas sehingga ia rasanya akan segera pingsan. Perlu diketahui, si bad boy dari SMA Angkasa yang digadang-gadang penguasa jalanan dan menjabat sebagai ketua Dajatira juga angkat tangan jika sudah berhadapan dengan penguasa alam gaib. Segala jenis perhantuan ... Bukan lawan yang ia harapkan seumur hidupnya!
"Mbak kun kesiangan kali ya. Makanya nge-prank-nya pagi-pagi gini. Tapi ... Gue tetap aja takut, hiksrot ..." monolog Timothy. Ia mengutuk kakinya yang bergerak dengan sendirinya. Mendekati pintu kamar Melody yang justru suara kuntilanak itu kian terdengar kuat.
"Huh?! Adik gue dalam bahaya! Hoi kunti! Jangan ganggu dia! Gue kasih duit sejuta tapi lo harus pergi dari sini!! Kasihan adik gue udah gila, jangan dibikin makin gak waras. Huwaaaa mama papa Melody kerasukan tuh di dalam!!" mewek dia gais. Astagfirullah Tim Tim.
Timothy yang panik tak henti-hentinya menggedor pintu kamar Melody. Mendadak otaknya hilang, ia tidak kepikiran untuk membukanya sendiri padahal pintu itu tidak terkunci.
Ceklek
Seorang gadis tampak di depan matanya. Sambil memegang sebelah pipinya yang bengkak, ia menangis. "Jangan berisik, huhuhu ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother My Boyfriend [ SELESAI ✓ ]
HumorFOLLOW DULU AKUN AUTHOR !! REVISI 90% BERBEDA DARI VERSI SEBELUMNYA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN CERITA INI MENGANDUNG BAHASA KASAR oke happy reading ❤ - - - - - [ COMEDY - ROMANCE ] Otaknya yang minim serta akalnya yang gila membuat orang...