Biar apa kayak gitu tuh? Mau pansos? Carmuk? Hmm?
Memories
- Maroon 5 -***
"Melody telat!" kesal seseorang. Melody yang baru saja sampai di rumah ini harus disuguhi pemandangan tidak mengenakkan dari lelaki berwajah tampan rupawan mirip aktor terkemuka.
"Yaelah cuma telat lima menit ini."
"Tapi kemarin janjinya jam delapan," keukeuh Timothy. Lain halnya dengan Melody yang mendengus, Emily malah terkikik kecil. Bukankah takdir yang mengikat mereka begitu lucu? Memisahkan, mempertemukan, memisahkan lagi, kemudian mempertemukan kembali dengan kenyataan berbanding terbalik 180 derajat. Melody yang gila terpaksa harus berperan sebagai kakak untuk saat ini.
Sebelum menjawab, Melody menatap jengah pada kakaknya itu. "Cih sok-sokan disiplin tingkat dewa! Padahal mah gue juga tau lo sering berleha-leha. Di buku hitam milik bu BK juga ada nama lo. Kasusnya apa coba? Kesiangan!" gerutu Melody.
Kedatangan tamu bulanan mengakibatkan atmosfer memanas. Suasana hatinya akan gampang sensitif. Memangnya apa alasan ia sampai telat lima menit? Ya, karena ritual mencuci ala perempuan.
"Jangan makan dulu! Ayo berangkat sekarang, Melody," desak Timothy seakan tak bisa dibantah.
"Ih, Melody mau sarapan dulu. Bentaran doang kok."
Timothy merajuk. Ia bersedekap dada sambil memasang mimik gemas. "Gak mau. Melody udah telat lima menit terus sekarang mau sarapan dulu? Momo gak suka sama orang yang sering ingkar janji."
Dalam hatinya Melody terus mengucap sumpah serapah. Awas saja kalau nanti Timothy kembali waras, Melody akan menagih biaya pemulihan! Tidak mau tahu setiap satu jam sekali laki-laki itu harus memberinya jatah ciuman.
"Ppffttt yaudah iya," pasrah Melody. Sebelum benar-benar pergi ia menyempatkan diri untuk mengoles roti dengan selai kacang dan melahapnya tak minat.
"Gak jadi makan, Mels?" tanya Emily yang sedari tadi sedang sibuk memasukkan barang yang diminta Melody ke dalam bagasi mobil. Seperti tikar lipat, sejumlah kotak makan serta satu kotak berisi kenangan.
Melody menggeleng lemas. Ia menatap tajam pada Timothy yang sudah menaiki mobil dan duduk rapi di kursi samping sopir.
"Melody berangkat dulu, mi. Assalamualaikum," pamit Melody. Emily menggaruk tengkuknya kikuk.
"W-waalaikumsalam. Hati-hati Mels."
"DADAH MAMA. MOMO BERANGKAT DULU!!" teriak Timothy riang dari dalam mobil yang mulai melaju. Lelaki itu melambaikan tangannya ke luar jendela dan tersenyum sumringah.
Melody melajukan mobilnya ke arah perbatasan. Ada satu tempat yang ingin ia kunjungi bersama Timothy. Ya, padang rumput itu. Tempatnya menunggu Timothy selama berjam-jam saat masih pacaran.
Suasana hening membuat Timothy yang gila merasa tidak nyaman. Mulutnya gatal ingin mengeluarkan suara. Rasanya si triplek datar yang irit bicara tidak ia akui dalam dirinya kini.
"Melody," panggil Timothy. Si empunya melirik sekilas lalu tak lama menyahut singkat.
"Apa Mo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother My Boyfriend [ SELESAI ✓ ]
HumorFOLLOW DULU AKUN AUTHOR !! REVISI 90% BERBEDA DARI VERSI SEBELUMNYA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN CERITA INI MENGANDUNG BAHASA KASAR oke happy reading ❤ - - - - - [ COMEDY - ROMANCE ] Otaknya yang minim serta akalnya yang gila membuat orang...