Lisa Part
Lisa duduk di tangga sambil menangis. Di luar pintu darurat, ada manajernya yang menungu di balik pintu. Setelah tampil, Lisa meminta waktu untuk menenangkan diri dan disinilah ia berada, jauh dari hingar bingar kemeriahan MAMA.
"Berbeda sekali dengan yang terlihat di atas panggung tadi."
Lisa mendongkakan kepalanya, mendapati Jungkook berdiri di depannya.
"Bagaimana..."
"Sebelum kau datang, aku sudah di sini terlebih dahulu. Ini tempat rahasiaku."
Lisa menghela napas dengan ketara. Kenapa dia bertemu lagi dengannya. Ia menoleh ke arah pintu kuatir kalau manajernya tahu. Masalahnya sudah banyak sekarang. Ia tidak ingin menambah lagi.
"Apa maumu?"
"Merekammu," kata Jungkook. Tanpa disadarinya, ternyata dari tadi Jungkook sudah merekamnya.
"Kenapa kau ini."
"Kau,kan suka merekam orang diam-diam, apalagi mengambil fotoku ."
"Ah, kau ini. Masih sama saja. Tetap saja bodoh."
Pemuda ini pasti masih mengira kalau ia menyukainya, pikir Lisa.
"Bukankah harusnya aku menerima ucapan terima kasih karena menolongmu?"
"Kau berutang maaf padaku."
"Yang benar saja!"
"Kau sudah melakukan pelecehan seksual."
Mulut Jungkook terbuka lebar.
"Pelecehan? Kaulah yang sudah melakukan pelecehan!"
"Kau menyentuh dadaku, brengsek! Kau tidak ingat itu?"
"Aku? Kapan?" Jungkook terdiam.
"Nah, benar, kan. Saat aku terjatuh kau menyentuh dadaku."
"Dada ratamu itu. Aku sama sekali tidak tertarik."
"Jadi benar, kau menyentuhnya!!"
"Ya, Tuhan, pelankan suaramu. Orang akan mengira kalau aku sudah berbuat jahat padamu. Aku hanya reflek membantu. Tidak ada maksud apa-apa."
Lisa terdiam, mengumpulkan semua amarahnya.
"Apa dengan berteriak padaku, perasaanmu lega? Berhentilah menangis. Jangan sampai orang melihat matamu yang bengkak."
Lisa tertawa kecut, "apa pentingnya?"
Jungkook membungkuk pada Lisa yang duduk di tangga dengan layu. Ia memasang wajah serius.
"Di depan orang-orang, air mata hanya akan membuatmu terlihat lemah dan tidak berdaya. Hanya akan mengalihkanmu dari masalah, tapi tidak menyelesaikan masalah."
Jungkook berdiri dan berjalan meninggalkan Lisa.
"Apa yang harus kulakukan?" gumam Lisa lebih pada dirinya sendiri.
"Kau, kan gadis aneh. Masa tidak ada ide nyentrik dalam kepalamu yang besar itu?"
"Tunggu!" Lisa beranjak berdiri melihat Jungkook yang berjalan menuju pintu.
"Apalagi?" tanya Jungkook terlihat jengkel.
"Jangan ke situ."
"Oh, God! Bahkan dalam kondisi seperti ini pun? Dengar, aku mungkin terlihat keren karena memberikanmu nasihat tadi, tapi bukan berarti kau bisa semena-mena padaku. Sudah kukatakan, jangan menyu...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Shipper Syndrome
RomanceLisa: Si brengsek Memangnya kenapa kalau aku memanggilnya dengan sebutan itu? Gara-gara kesalahpahaman aku dicap sebagai 'patah hati nasional'. Mereka mengecapku sebagai gadis yang cintanya ditolak sementara dia? Dengan syndrome narsis tingkat para...