Lisa mengaduk mie di depannya dan mengalihkan pandangannya pada Jungkook. Walaupun lapar, harga dirinya begitu tinggi. Ia pun meletakan sumpit di samping mangkuk mienya.
"Apa kau tahu apa itu penyakit narsis? Ada orang yang sangat narsis."
Entah Jungkook berpura-pura tidak tahu atau tidak, jelas itu memancing amarah Lisa, terutama dengan cara pemuda itu menatapnya.
"Siapa lagi? Memangnya aku?"
"Maksudmu aku?" tanya pemuda itu.
Lisa ingin sekali melemparkan mie itu ke wajahnya yang tampak bengal dan mengesalkan.Pemuda itu punya bakat untuk membuat orang lain kesal.
"Bagaimana denganmu? Kalau begitu apakah kau orang yang minder?" Jungkook balik bertanya.
"Sudahlah. Lupakan yang kukatakan barusan. Bukankah sejak awal kau bilang tidak menyukaiku? Kenapa kau... men..." Lisa terdiam sebentar. Ia memeriksa keadaan dengan lirikan matanya lalu melanjutkan kata-katanya, "menciumku, brengsek!"
"Apa kau mau aku minta maaf lagi? Menciummu bukan berarti aku menyukaimu. Itu hanyalah tindakan impulsif saja."
"Tadinya, aku tidak ingin menggubrismu lagi. Kaulah yang justru terus mengusikku. Apa sih maumu? Atau jangan-jangan kau merasa di atas angin karena mengira aku menyukaimu jadi kau bisa mengerjaiku sesuka hatimu. Biar kuperjelas, ya. Aku tidak menyu...."
"Karena aku mudah bosan," potong Jungkook lalu terkekeh.
"Jungkook kau salah paham... Biarkan aku meneruskan kata-kataku dulu. Dengarkan aku Brengsek...!"
Jungkook setengah berdiri dan meletakan kedua tangan di meja sembari mendekatkan wajahnya hingga membuat Lisa kaget.
"Bagaimana kalau kita berciuman lagi?"
Lisa membelalakan matanya. Pemuda ini benar-benar tidak waras.
"Waktu kita berciuman, kau tidak merasakan sesuatu? Sedikitpun? Atau setidaknya berpura-puralah kau menikmatinya. Hemm, begini saja, maukah kau menemaniku bertemu dengan hyungku? Aku dalam keadaan mendesak, jadi ....."
Terlambat. Tangan Lisa sudah bergerak lebih dulu sebelum Jungkook melanjutkan kata-katanya.
"Ya, Tuhan!" Bibi yang akan menghampiri meja setengah berteriak.
Lisa tersenyum sinis, sementara Jungkook dengan santainya menyemburkan air dari dalam mulut dan mengusap wajahnya yang basah.
Lisa pun berdiri, menatapnya dengan amarah, "kuharap kita tidak pernah bertemu lagi."
Jisoo Part
"Apakah mereka masih menjodohkan kalian berdua?" Jisoo mengaduk mie instan yang baru saja dimasaknya.
Lisa mengangkat kedua bahunya, "sudah beberapa hari ini aku tidak memeriksa media sosial."
Jisoo mengenyitkan alis, tidak biasanya Lisa acuh.
Jika diperhatikan, sudah satu minggu ini,Lisa agak berbeda. Apalagi pagi ini,wajahnya begitu mendung, alisnya berkerut, dan mengapa ia merasa seperti gadis itu sedang kesal? Namun, pada siapa?
"Memangnya ada berita apa lagi?"
"Saat aku memeriksa berita tentangmu, ternyata ada banyak sekali idol yang dijodohkan fans, bahkan mereka sampai membuat fansite."
Lisa menguap tampak tidak tertarik.
"Bahkan bukan hanya kau saja yang dijodohkan dengan anggota BTS, member yang lain juga. yang paling mengherankan adalah shipper Jungkook dengan Nayeon dan Yeri. Jumlahnya sangat banyak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Shipper Syndrome
RomanceLisa: Si brengsek Memangnya kenapa kalau aku memanggilnya dengan sebutan itu? Gara-gara kesalahpahaman aku dicap sebagai 'patah hati nasional'. Mereka mengecapku sebagai gadis yang cintanya ditolak sementara dia? Dengan syndrome narsis tingkat para...