BP Part
"LISAAA!"
Lisa berlari dan menjadikan Jenny sebagai tamengnya.
"Hey you girls, what are you doing?"
Lisa menunjuk Jisoo. "Unni...."
"Yes, I'am hear you darling," kata Jenny dengan nada gemas plus tak sabaran.
"Jisoo Unny kesal karena Lisa mengambil album CD yang sudah ditandatangani untuk leader BTS..." Rose lewat sembari memberikan pengumuman dengan nada datar tanpa intonasi.
Jisoo tertegun. Lisa terpojok posisi terpaku. Jenny, merolingkan kedua bola matanya yang cantik. "So??"
Jisoo mengembungkan kedua pipinya ingin menangis.Lisa merasa kikuk, "maaf Unni."
"Unni akan memberikan album lagunya yang ditandatangani, lalu masalah....." Jenny terdiam, ",,,-nya apa,,," nadanya terdengar ngambang. Pupil matanya melebar, "dont tell me..."
"Dia akan memberikannya pada Nam Joon Oppa," Rosa menyambung di sela mengunyah pop corn, "hemm, gurih."
"Can't you believe that?" Jenny berkecak pinggang di depan Rose yang polos. "Berhentilah mengunyah sebentar saja, Rose," titah Jenny. "Harusnya itu hal yang wajar, kan?"
Ia melimpahkan pertanyaan paksaan itu pada Lisa lalu kepada Jisoo. Jisoo menangis.
Jenny melongo.
"Kenapa menangis Unni?" Rose menepuk bahu Jisoo.
Jenny masih pada posisi bertanya keheranan. Ia menutup mulut dengan telapak tangan.
"Unni..." lirih Lisa.
"Kau menangis karena malu karena...karena...." abaikan kalimat tidak efektif Jenny.
"Aku tidak naksir dia kok," kata Jisoo. Ia mengusap air matanya. "Mana?" menyodorkan tangannya. Lisa langsung memberikan album itu padanya. Jisoo masuk ke kamarnya Lisa.
"Dia naksir Nam Joon?" kata Jenny menggerakan bibirnya tanpa suara.
Lisa tak berani memberikan jawaban.
Rose menggangguk, "Oh, Unni naksir Nam Joon Oppa."
Jenni dan Lisa menoleh pada Rose dengan cepat. Jenny menepuk keningnya, "aku butuh karbohidrat untuk menjadi anggota blackpink lagi," sembari membuka kulkas Lisa dan mengambil sekotak kare instan yang ada di dalam sana.
*****
"Knock...knock...knock....Unniee...!" panggil Rose yang berjongkok, "buka pintunya. Tenang saja, Jenny, dan Lisa tidak tahu kalau kau menyukai Nam Joon. Percaya deh!"
KLIK!
Rose mendongkakan kepalanya, tersenyum lebar.
"Sudah kubilang. Aku tidak menyukainya."
"Aku dengar itu," sahut Jenny dari dapur, "gimana caranya menyalakan microwave ini? Kok banyak tombolnya? Apakah ini keluaran terbaru?"
Jisoo menghela napas.
"Jisoo Unni," panggil Jenny, "bisakah masakan nasi goreng? Aku lapar. Lisa payah dalam memasak. Tanganku terlalu lemah karena asupan karbohidratku merosot."
"Aku bisa masak ramen," suara cempreng Lisa terdengar.
"Jangan sentuh apa pun Nona Lisa!" suara galak Jenny terdengar.
Rose menatap Jisoo penuh harap, "aku lapar, Unni."
Lisa Part
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Shipper Syndrome
RomanceLisa: Si brengsek Memangnya kenapa kalau aku memanggilnya dengan sebutan itu? Gara-gara kesalahpahaman aku dicap sebagai 'patah hati nasional'. Mereka mengecapku sebagai gadis yang cintanya ditolak sementara dia? Dengan syndrome narsis tingkat para...