"Jika kau mengurungkan niatmu, aku tidak akan mencabut tuntuanku terhadap Jungkook."
Lisa menekan tangan Managernya yang tampak geram. Lisa, pengacara, dan manegernya berbicara dengan pengacara Rio Chen.
"Apa yang klienmu lakukan adalah perbuatan yang tidak terpuji dan merendahkan," managernya memotong pembicaraan pengacara mereka dengan pihak lawan.
"Di mana gadis itu?" tiba-tiba terdengar suara Rio Chen yang sepertinya ikut menyela, "apa ia bersamamu juga?"
"Brengsek. Untuk apa menanyakannya?"
Pengacara Lisa menegur managernya, "tenanglah."
"Biar aku saja," bisik Lisa berusaha meyakinkan keduanya. Ia menarik napas dan menghembuskannya. Mati-matian menahan rasa paniknya.
"Ini aku," sebisa mungkin terdengar datar.
"Oh, akhirnya. Karena dirimu, aku masuk rumah sakit!"
"Sampai ketemu di pengadilan,"potong Lisa dan mematikan sambungan.
Bukankah tadi ia sendiri yang menyarankan untuk sabar? Mendengar suaranya saja sudah membuatnya kesal.
"Tidak ada negosiasi. Jangan buang-buang waktu untuk menerima telepon dari mereka lagi."
"Kita akan mengajukan hasil visum yang menunjukan kalau dia sudah menyerangmu lebih dulu. Hanya saja, ada beberapa tamu yang bersediamenjadi saksi untuk mematahkan tuntutanmu."
"Bagaimana bisa? Mereka juga melihat kejadian itu?"
Lisa memotong pertanyaan managernya itu, "itu bisa saja terjadi, ayahnya adalah CEO agensi terkenal di sana. Dia pasti membayar, atau mungkin mengancam mereka. Apakah tidak ada cara lain?"
"Kita bisa membujuk mereka, tetapi akan butuh waktu..."
"Kenapa harus membujuk kalau butuh waktu lama?"
Kedua orang tersebut menoleh pada Lisa.
Kedua pria itu menghela napas.
"Kau juga dengar itu? Bagaimana menurutmu?"
"Siapa?" tanya managernya.
"Aku dengar," terdengar suara laki-laki dari laudspeaker HP Lisa.
"Aku punya orang yang bisa mengurusnya. Kita harus bisa temukan alasan mengapa mereka mau membelanya dulu. Entah itu sms, video, atau transferan. Bukti apa pun."
"Kalau bisa bukan orang di sekitarmu agar tidak menimbulkan kecurigaan."
"Tapi apa tidak apa-apa? Maksudku keputusanmu ini. Kau bisa menghadapinya?"
"Aku tidak punya pilihan lain, kan?" Lisa memantapkan hatinya untuk mengajukan tuntutan besok.
"Tunggu dulu. Kau siapa?" tanya managernya masih tidak mengerti mendengar percakapan itu.
"Annyeonghaseyo, aku Jungkook."
Managernya memandang dengan ekspresi keheranan.
Ya, benar. Lisa memang pernah memblokir nomornya. Namun karena kasus ini, ia terpaksa harus berhubungan lagi dengan Jungkook, gumam Lisa dalam hati.
Jungkook Part
Jungkook terpaku di depan TV. Matanya tertuju pada berita yang sedang ditayangkan.
Member BTS yang sedang berada di dapur dan kamar berhamburan keluar, ikut menyaksikan berita itu.
"Benarkah Lisa telah mengalami pelecehan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Shipper Syndrome
RomanceLisa: Si brengsek Memangnya kenapa kalau aku memanggilnya dengan sebutan itu? Gara-gara kesalahpahaman aku dicap sebagai 'patah hati nasional'. Mereka mengecapku sebagai gadis yang cintanya ditolak sementara dia? Dengan syndrome narsis tingkat para...