Lisa Part
Seorang pemuda menyeringis, menatapnya dengan jenaka. Lisa menyipitkan mata pada pemuda itu. Akan tetapi pemuda itu sama sekali tidak menunjukan ekspresi terganggu, ia mengecup pipi Lisa yang cemberut. Kemudian, membimbing tangan Lisa mengikutinya.
"Kali ini apa lagi?"
Pemuda itu tidak menjawab, tetapi memberikan floral tape dan foam kepada Lisa, sementara ia memotong kawat dengan pisau.
"Kau akan menyukai kegiatan ini, kok."
Lisa mendengus, jelas menjadi Florist lebih cocok untuk kedua Unninya: Jenny dan Jisoo.
Jungkook manggut-manggut melihat rangkaian bunganya sendiri. Ia memeriksa hasil Lisa lalu mengusap kepala Lisa.
"Bagus kok."
"Jangan menghiburku," kata Lisa yang jujur saja, rangkai bunganya lebih mirip bangkai kapal yang dipenuhi tanaman paku.
"Mirip Piccaso..." Jungkook manggut-manggut bak kritikus dadakan yang dipaksakan.
Lisa meninju perut Jungkook pelan, "ini semua karenamu."
Jungkook menoleh ke kanan dan kirinya. Kemudian, mengecup pipi Lisa lagi. Lisa mendelik padanya dan langsung menoleh pada guru mereka yang sedang memilih beberapa bunga untuk dirangkai bersama.
*****
Ketika Jungkook akhirnya memasang seatbelt, pemuda itu lagi-lagi mengecup pipinya. Lisa mendorong dada Jungkook.
"Kau ini!"
Jungkook tersenyum lebar.
"Kuperhatikan, kau sering sekali mengambil kesempatan. Akuilah, kau sengaja melakukan semua ini."
Jungkook mengangguk. "Kita kan tidak bisa bertemu dengan bebas. Aku tidak bisa mengajakmu kencan di area terbuka."
"Baiklah, Tuan Jungkook. Sekarang, fokuslah menyetir. Kau harus menjagaku sampai di dorm dalam keadaan selamat."
"Tiba-tiba saja aku ingin kopi."
"Kau tidak suka kopi Jungkook Ssi."
"Aku ingin makan hotdog."
"Kau baru saja makan tadi, Jungkook."
"Aduh, aku sakit perut. Bisakah kita istirahat sebentar?"
"Kau baik-baik saja saat diam-diam mencium pipiku tadi."
"Kau tidak rindu padaku?" Jungkook lagi-lagi berkata dengan nada merengeknya. Sisi lain dari pemuda ini yang hanya ditunjukannya pada Lisa.
Lisa menghela napas kalau sudah berhadapan dengan Jungkook yang ini.
Pemuda itu langsung mengubah senyumnya, lalu mengarahkan matanya pada bibir Lisa. Ia merengkuh tengkuk Lisa dan menekan bibir gadis itu. Menggerakan bibirnya, memberikan kehangatan sementara Lisa hanya pasrah. Pemuda itu, semakin memiringkan wajahnya, tangannya yang lain mendorong kursi Lisa ke belakang. Kemudian, semakin membenamkan Lisa di sana, dalam dekapannya.
Setelah beberapa sahat, Jungkook berhenti lalu mengecup kening Lisa.
"Kali ini aku tidak akan melewati batas," kata Jungkook.
Lisa duduk di posisi semula dan mengalihkan wajahnya karena malu.
"Besok kelas memasak."
Lisa langsung berpaling, "lagi?"
Jungkook tertawa.
Jungkook Part
Terpaksa ia menurunkan Lisa di depan rumah Renata, teman Lisa. Lisa menolak usulnya untuk langsung mengantarnya pulang karena takut ketahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Shipper Syndrome
RomansaLisa: Si brengsek Memangnya kenapa kalau aku memanggilnya dengan sebutan itu? Gara-gara kesalahpahaman aku dicap sebagai 'patah hati nasional'. Mereka mengecapku sebagai gadis yang cintanya ditolak sementara dia? Dengan syndrome narsis tingkat para...