Part 15: Canggung

1.2K 135 2
                                    


Lisa membuka pintu mobil Jungkook dan membantingnya dengan sengaja. Ia membuang muka dan berbalik. Ia hanya perlu berjalan beberapa langkah menuju rumah Renata, sahabat kecilnya di Thailand. Gadis itu memilih untuk kuliah di Korea dan menempati rumah bergaya tradisional dengan harga selangit oleh ayah tirinya yang tergila-gila pada rumah gaya klasik.

"Hei, Lisa. Apa kau senang membalikan punggung seperti itu saat ada orang berbicara padamu?"

Ternyata pemuda itu punya nyali untuk mengikutinya dari belakang. Lisa berbalik tanpa aba-aba dan menendang kaki lelaki itu.

"Aishhhh.... Khauu...." pemuda itu kesakitan itu sudah jelas dari ekspresinya, yah, meskipun belum cukup membuatnya puas, gumam Lisa.

"Sekali lagi kau melakukannya...! Aku akan memotong.." ia melirik ke bawah.

"Wha..what??" Jungkook menunduk dan menyilangkan tangannya di depan pusar.

"Psycho!"

"Bukan aku, tapi kau. Kau sudah merusak segalanya."

"Aku hanya menempelkan bibirku.."

Lisa melotot padanya. Ia menarik napas dan menghembuskannya perlahan. Menghadapi pemuda pervert ini, menguras banyak energi positifnya.

"Hanya? Bibirmu yang kurang ajar itu sudah seperti vacum clenner, ke sana-ke mari...!"

Mereka terdiam. Jungkook berdehem sembari mengalihkan wajah memijit tengkuknya, begitu juga dengan Lisa yang langsung menjauhkan tatapannya dan membelakangi Jungkook. Dalam hati, ia merutuki kebodohannya karena membiarkan amarahnya mengambil alih penuh.

Apa selanjutnya? Lisa bertanya dalam hati. Beberapa menit lalu ia sudah di atas angin dengan serangan amarahnya, tapi sekarang, ia pasti seperti orang bodoh. Tanpa berpikir lama, ia terus berjalan sambil menundukan kepala.

Ayo Lisa, cepat pergi dari sini! Gumamnya dalam hati, tetapi, "oh shitt!" Lisa mengumpat pelan.

Ia menekan bel rumah Renata berkali-kali tapi tidak muncul bunyi atau apa pun. Apakah belnya rusak? Aduh, tidak ada waktu untuk memikirkannya.

Ke mana kau Renata?? Gumam Lisa gelisah. ia merasa Jungkook masih berdiri di sana mengawasi punggungnya. Ia berusaha meluruskan punggungnya dengan segala harga dirinya, berharap ia tetap kelihatan cool dan kuat.

Jungkook Part

Udara di sekitarnya tiba-tiba terasa panas. Jungkook bisa merasakan aliran darahnya seperti berkumpul di permukaan wajahnya.

Tadinya ia ingin berbalik dan mengacuhkan gadis itu, tapi seperti biasa, tingkah gadis itu membuatnya entah mengapa terdiam. Ia memperhatikan, lebih tepatnya menunggu sampai Lisa selesai dengan misinya menyelamatkan dunia.

Jungkook bersandar di mobil. Tangannya terlipat di dada. Ia masih saja tetap takjub akan sikap Lisa yang aneh, "apa yang sedang dilakukannya?" Jungkook mengelengkan kepala.

Mengesampingkan sikap Lisa yang mungkin saja semakin bringas, Jungkook mendekatinya dan menyodorkan tangannya.

"Belnya ada di sebelah sini," katanya menekan bel.

Gadis itu tidak menoleh atau menatapnya.

"Aku tahu," katanya dengan nada ketus.

*******

Jungkook mengehentikan mobilnya saat lampu merah menyala dan orang-orang berkerumunan melewatinya.

Ia tertawa. Tertawa sangat lebar. Kalau orang melihatnya, mereka pasti akan berpikiran kalau ia gila. Bagaimana lagi? Tingkah laku Lisa tadi sangat lucu. Ia berdiri di depan pintu gerbang itu selama 5 menit sembari mendumel sendiri.

Idol Shipper SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang