Terhitung sudah satu setengah tahun mereka vacum. Teaser comeback mereka sudah diumumkan dan menjadi viral di 80 negara. Sungguh, keajaiban untuk semua member Blackpink.
Lisa membiarkan penata riasnya memasang wig berwarna merah di kepalanya. Ia menyelipkan tangannya dalam baju, memijit cincin yang kini sudah terpasang di kalungnya.
"Pakai ini saat kau merasa gugup."
Pemuda itu memberikan hadiah ini padanya saat mereka bertemu di rumah Jenny enam bulan yang lalu.
"Sudah selesai, Lisa! Kau cantik sekali!"
Lisa tersenyum lebar, "terima kasih, Unni."
Jungkook Part
"Dia sudah menonton video teaser itu berulang kali. Entah sudah berapa kali," gerutu Taehyung.
Jungkook berpura-pura tidak mendengarnya.
"Nah, adegan yang sama. Dia akan menekan pause tepat pada detik itu lalu beurbah menjadi patung liberty."
Terdengar tawa para member.
"Sudahlah biar saja ia seperti itu!" kata Nam Joon yang bijak seperti biasa.
Suga menepuk bahu Jungkook, "kau memberikanku pelajaran berharga, Man."
Jungkook menoleh padanya.
"Seperti apa ciri orang yang sudah menjadi budak cinta. Kau. Aku tidak tahu sampai melihatmu. Bernyawa dan nyata dalam kehidupanku yang fana ini."
Jungkook terbahak mendengar perkataan Suga, begitu juga yang lainya.
"Aku merasa lega, sambutan internasional untuk mereka begitu bagus," ungkap Jungkook, "peduli amat dengan sikap pesimis netizen Korea. Mereka akan berhasil. Aku yakin!"
"Ckckckck, saat singgleku dan IU keluar, kau tidak menontonnya berkali-kali."
Jungkook melingkarkan lengannya di leher Suga, "kalau kau terus mengeluh akan kupatahkan lehermu yang fana ini."
"Aduh, lepaskan, leherku yang fana ini begitu berharga untuk pacarku."
"Hueeekkk..." Taehyung berpura-pura akan muntah, "lama-lama kalian berdua sama anehnya. Aku merinding."
Lisa Part
Lisa dan membernya saling menautkan tangan dan berdoa dengan hening. Ini adalah penampilan pertama mereka di acara musik.
"Semuanya, mari bersenang-senang!" kata Jenny.
Semuanya mengangguk dan tersenyum lebar.
"Ayo, girls, lima menit lagi giliran kalian!" managernya membuka pintu dan mengawal mereka bersama asisten lainnya.
***********
"Selamat ya!" Yeri berdiri di lorong memberi ucapan selamat untuknya.
Lisa memilih untuk berhenti sebentar dan membalas ucapannya, "terima kasih, Yeri."
"Kau pasti sudah melalui masa yang berat dengan pemberitaan mengenai pelecehan yang kau alami. Mudah-mudahan orang-orang berhenti membahas mengenai pelecehan itu lagi dan fokus pada penampilanmu."
"Yeri!" Jisoo mendelik padanya lalu mendorong Lisa agar terus berjalan.
Lisa berdiri di panggung.Keringat dinginnya terasa menjalar di leher dan punggungnya. Ia gemetar. Setiap kali ia melayangkan pandangan pada para penonton di bawah panggung, imaji tentang ejekan mereka muncul di kepalanya. Mungkin, mereka akan bergumam dalam kepalanya setiap kali melihatnya tampil. Mungkin, penonton di rumah akan membicarakannya di depan televisi... mungkin ia tidak layak berdiri di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Shipper Syndrome
Storie d'amoreLisa: Si brengsek Memangnya kenapa kalau aku memanggilnya dengan sebutan itu? Gara-gara kesalahpahaman aku dicap sebagai 'patah hati nasional'. Mereka mengecapku sebagai gadis yang cintanya ditolak sementara dia? Dengan syndrome narsis tingkat para...