Lisa Part
"Bukannya, Kau sudah memblokir nomorku?"
"Wae? Kau penasaran kapan aku akan menghubungimu lagi?"
Jisoo melirik, tapi dengan cepat Lisa langsung menjauhkan HP-nya dari jangkauan mata Unninya itu.
"Ah, aku penasaran apa yang sedang dilakukan pervert ini," Lisa mengetik sambil menahan emosinya.
"Sudah kujelaskan Lisa. Okey, aku minta maaf."
Lisa mengernyit. Ada apa dengan pemuda aneh ini?
"Kenapa tiba-tiba?"
"Aku lupa kalau kau juga perempuan. Kau pasti merasa jengkel. Aku tidak sengaja. Aku minta maaf."
Aku lupa kalau kau juga perempuan? Brengsek! Gumam Lisa dalam hati. Pemuda ini tidak pintar dalam memilih kata untuk meminta maaf. Kali ini dia yang memblokir langsung nomor Jungkook. Segera setelah ia memblokirnya, nomor baru tiba-tiba meneleponnya. Jenny yang duduk di kursi belakang mobil tampak terganggu dengan suara itu. Lisa cepat-cepat mengangkat HP-nya.
"Kau cekatan juga. Kenapa malah memblokir? Aku, kan sudah minta maaf," terdengar suara Jungkook.
"Karena kau, aku tidak bisa tampil," lanjutnya.
Lisa menggigit bibir bawahnya.
"Aku menyesal kau tidak bisa tampil. Aku juga sudah minta maaf, ingat?"
"Dengan minuman vitamin itu? Apa itu caranya minta maaf?"
Lisa mendesah, "sebelum mengkritik, perhatikan cara bicaramu. Kau juga tidak pandai meminta maaf."
"Kalau aku pandai minta maaf, aku tidak akan jadi idol, tapi peminta-minta."
"Sebenarnya kau ini niat minta maaf atau tidak, sih?" tanpa sadar nada suara Lisa agak meninggi.
Jisoo langsung menyikutnya.
Lisa membuka jendela mobil, berharap perjalanan mereka menuju hotel di San Fransisko bisa sedikit membuat moodnya bagus.
"Aku sedang ada fan meeting di San Fransisko. Ayo kita bertemu!"
"Untuk apa aku menemuimu?"
"Untuk apa lagi? Ya untuk meneruskan pertengkaran kita."
Kita? Lama-lama kesal juga mendengar suaranya, pikir Lisa.
TUTT....
Lisa langsung memutuskan sepihak percakapan mereka. Lebih tepatnya, pertengkaran mereka.
Jungkook Part
Di tempat lain, seorang pemuda sedang duduk di depan cermin sementara penata riasnya sedang menata rambutnya. Awalnya hanya senyum, lalu berkembang semakin lebar, sampai akhirnya ia tertawa terbahak-bahak. Akhirnya, ia berhasil membuat gadis itu marah. Senyum centil dan kejahilannya pasti hilang. Tentu sekarang, ia sedang mengerutu dan menyumpahinya.
"Ahhh, hidupku begitu bahagia," ujar Jungook sambil merentangkan kedua tangannya.
"Apa sekarang bahumu sudah tidak sakit lagi?" tanya penata riasnya.
"Sakit? Sedikit berkurang," Jungkook tersenyum lebar.
Lisa Part
Setiap kali Lisa memblokir nomornya, akan datang nomor baru yang menerornya.
Lisa mendengus, perilaku pemuda narsis itu persis sasaeng fans.
"Apa maumu?"
"Ayo bertemu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Shipper Syndrome
Storie d'amoreLisa: Si brengsek Memangnya kenapa kalau aku memanggilnya dengan sebutan itu? Gara-gara kesalahpahaman aku dicap sebagai 'patah hati nasional'. Mereka mengecapku sebagai gadis yang cintanya ditolak sementara dia? Dengan syndrome narsis tingkat para...