Rose Part
"Bantu aku sekali ini, please ...."
Rose mengangguk lalu menutup pintu kamarnya. Ia menekan nomor Jin, menunggu respon dari pemuda itu.
"Hallo..."
Rose langsung memberikan HP-nya kepada Jin. Namun, Lisa justru menggelengkan kepala. Meskipun agak bingung, ia kembali menarik tangannya.
"Dia masih belum sadarkan diri."
Rose berupaya mengatur ekspresinya agar kelihatan tenang di hadapan Lisa. Walaupun, ia bisa merasakan getaran kepanikan dari nada suara Jin.
"Ehm, bagaimana situasi di sana?"
"Semuanya lesu. Yang lain bolak-balik ke rumah sakit untuk menjaga Jungkook. Ada keluarganya juga di sini."
Rose melirik Lisa yang sedang berdiri sambil menggigiti kuku jarinya.
"Maaf kalau merepotkanmu tapi bisakah kau mengabariku, setidaknya kirimkan pesan padaku mengenai keadaan di situ?"
"Tentu."
"Apa memungkinkan untuk aku dan Lisa datang ke sana?"
Jin tidak langsung membalas. Lisa langsung berimbuh, "selama dia baik-baik saja. Tak masalah buatku menunggu di sini."
"Bagaimana ya.... ada banyak wartawan dan fans. Beruntung pihak rumah sakit dan keamanan membantu untuk menutup akses bagi mereka. Namun, aku tidak tahu sampai kapan keadaan ini akan bertahan. Baru saja, ada sasaeng fans yang ditangkap. Dia menyewa kamar VVIP di samping kamar inap Jungkook dan berupaya untuk masuk ke ruangannya. Kami semua panik tapi berusaha untuk tetap tenang."
Rose kembali menatap Lisa dan mengatakan bahwa sekarang bukan saat yang tepat bagi mereka untuk menjenguk Jungkook.
"Maaf, Rose aku tidak bisa lama-lama."
"Baiklah. Terima kasih. Lisa dan aku sangat kuatir dan berharap ia cepat sembuh."
"Terima kasih. Akan kusampaikan pada yang lainnya."
Lisa langsung meremas kedua tangan Rose. "Apa katanya? Aku hanya mendengar samar-samar. Dia baik-baik saja, kan?"
Rose tersenyum tipis berharap dalam hati semoga Lisa tidak curiga padanya. Ia membimbing Lisa untuk duduk di ranjangnya.
"Tenanglah Lisa. Dia orang yang kuat."
"Jadi dia baik-baik saja? Aku terlalu takut untuk mendengar kabar buruk. Aku benar-benar takut Rose."
Rose menelan ludahnya.
"Dia baik-baik saja Lisa."
"Sungguh?"
Rose mengangguk.
"Tapi, Lisa kita tidak bisa melihatnya sekarang. Aku tahu kau kuatir tapi aku tidak mau situasinya bertambah runyam, terutama untuk pihak Jungkook dan BTS."
Lisa mengangguk sambil menjawab, "aku bukannya tidak tahu akan hal itu Rose. Aku benar-benar ingin ada di sampingnya sekarang. Namun, tidak ada yang bisa kulakukan saat ia membutuhkanku. Ini membuatku frustasi."
Jenny masuk dan terdiam. Rose mengangkat kedua alisnya. Jenny tampak memberanikan diri untuk mendekat dan memeluk Lisa.
"Aku turut sedih Lisa. Melihatmu sedih membuatku terluka juga."
Lisa hanya terdiam dalam pelukan Jenny.
"Dan yang lebih membuatku sedih adalah harus mengatakan hal ini dalam situasi seperti ini. Manajer mengingatkan kita bahwa kita ada jadwal penerbangan nanti malam pukul 10.000. Kita harus tampil di TV Show Amerika. Lisa jika kau ......"
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Shipper Syndrome
RomanceLisa: Si brengsek Memangnya kenapa kalau aku memanggilnya dengan sebutan itu? Gara-gara kesalahpahaman aku dicap sebagai 'patah hati nasional'. Mereka mengecapku sebagai gadis yang cintanya ditolak sementara dia? Dengan syndrome narsis tingkat para...