Part 37: Diam-Diam

601 60 0
                                    

Jungkook Part

Jungkook menggeser majalah yang ada di meja lalu berbicara dengan penata rambutnya saat mata mereka bertemu melalui pantulan cermin. 
"Bagaimana?"

Jungkook merekahkan senyumnya. Memberikan jawabannya.

"Pemotretannya dimulai 10 menit lagi," manajer mengetuk pintu dan mencondongkan kepalanya melalui celah pintu.

"Siap!" timpal Nam Joon lalu menepuk bahu Jungkook, "lets go!"

Jungkook mengangguk sambil berdiri mengikuti Nam Joon.

"Selanjutnya wawancara sebentar?" tanya seorang staf.

Jungkook melirik pada leader mereka. Pemuda itu mengangguk lalu menit berikutnya, Jungkook bersama member lainnya mengikuti wawancara yang akan ditampilkan dalam majalah nomor satu di Korea Selatan itu.

"..............Baiklah. Terima kasih."

Jungkook langsung membungkuk dan berbisik pada Nam Joon, "Hyung, aku ke kamar mandi sebentar ya."

Nam Joon mengangguk dan melemparkan tatapannya pada manajer yang langsung berlari kecil mengekor di belakang Jungkook.

********

Jungkook merenggangkan telapan tangannya di bawah hand dryer lalu menekan engsel pintu. Matanya membelalak menemukan seorang gadis sedang bersandar di dinding, seperti menunggunya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Kebetulan, aku ada urusan di sini. Direktur majalah ini adalah tanteku."

Jungkook hanya terdiam. Ia merasa teramat canggung lalu memutuskan untuk segera pergi dari situ.

"Oppa..." gadis itu menarik tangan Jungkook.

Jungkook langsung menarik tangannya.

"Yeri, kau seharusnya tidak melakukan ini. Bagaimana kalau ada yang melihat?"

"Apakah Oppa baik-baik saja? Kau sudah tampak sehat sekarang."

"Hemm, aku baik-baik saja," kata Jungkook mengangkat wajahnya, mencari sosok manajaer. Namun lelaki itu tidak ada di sepanjang lorong ini.

"Oppa mau makan siang bersama?"

"Tidak. Terima kasih."

Yeri mengikuti Jungkook dan memeluknya dari belakang.

Tepat di saat yang sama terdengar bunyi pintu lift, manajernya berdiri menghadap keduanya dengan ekspresi kaget.

"Hyung, ini....bukan apa-apa." Jungkook reflek melepaskan pelukan Yeri.

Ia berjalan cepat dan masuk ke dalam lift. "Tunggu apa lagi?" Jungkook menekan tombol lantai. 

"Apa itu tadi?" manajernya bertanya setelah pintu lift tertutup.

"Bukan apa-apa."

Manajernya menghela napas. " Kau turunlah terlebih dahulu."

Jungkook mengernyit.

"Aku harus memastikan tidak ada rekaman cctv yang bisa menimbulkan kesalahpahaman tersebar, bukan?"
Kini Jungkook yang gantian menghela napas. Baru saja kehidupan percintaannya terasa damai.

"Ada-ada saja," keluh Jungkook  lebih pada diri sendiri.


Lisa Part

"Kita akan  bertemu dengan Tim Desainer bulan depan untuk membicarakan konsep penampilan kita untuk next comeback," kata Jenny sambil melepaskan headphonenya.

Idol Shipper SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang