#Episode_2
Setelah atau sebelum membaca, bintangnya jangan lupa di klik ya, Selamat membaca ... 😉
***
Berada di daerah asing, alias daerah orang lain tentunya membuatku dan tim harus bergerak sesuai adat istiadat yang ada. Etika, kesopanan harus sangat diperhatikan dengan seksama. Jangan sampai kami menimbulkan kesan kurang baik. Apalagi sampai membuat masalah yang bisa mencoreng citra pribadi ataupun citra lembaga.
Jadi, sebagai manusia yang sedang berproses menjadi sosok yang baik, kami harus bisa menempatkan diri sebaik-baiknya, dimanapun dan kapanpun kami berada.
Secara struktural, aku Divya Safitri bertugas sebagai seorang sekretaris di tim KKN ini. Posisi ini dipilih langsung oleh teman-teman satu tim ku dan dospem alias dosen pembimbing, bernama Bu Ita. Ia seorang dosen cukup killer, disegani, dan agak pelit nilai, menurut mahasiswa yang pernah diajar oleh beliau. Aku pribadi sih tak tahu menahu soal hal tersebut. Hanya sekilas mendengar selentingan kabar burung saja.
Usia beliau kutaksir kira-kira baru menginjak kepala tiga. Hebatnya lagi beliau adalah seorang kandidat doktor. Beliau juga merupakan salah satu dosen termuda di kampusku.
Setelah mendengar dan mengetahui beberapa informasi tentang beliau, yang cukup mengagumkan...
Jadi, mau tidak mau, suka tidak suka, aku harus patuh dan taat. Baiklah. Tidak masalah.Demi nilai mata kuliah KKN ini tentunya. Dengan bobot SKS lebih besar dari mata kuliah biasanya.
Sebagai seorang sekretaris, Tugasku cukup banyak, dan berhubungan dengan masalah catat mencatat juga ketik mengetik.
Padahal sih aku tak terlalu pandai masalah komputer dan sebagainya. Tapi menurut mereka semua, aku paling pantas jadi sekretaris. Alhasil, menerima adalah pilihan terbaik. Oleh karena itu, aku diharuskan membuat jadwal kegiatan sehari-hari, jadwal piket posko, jadwal menu makan, surat menyurat untuk diberikan pada aparat setempat, dan masih banyak lagi tugasku sebagai sekretaris. Dan yang lebih penting aku harus sering laporan kepada ketua tim juga dospem ku. Baiklah, no problem! I can do it.
Sesuai jadwal yang telah didiskusikan sebelumnya, di Minggu pertama kami akan melakukan silaturahmi ke semua tokoh masyarakat, dari ujung ke ujung, dan tak lupa ke kantor desa. Setelah itu, kami akan mengunjungi sekolah-sekolah yang ada di desa ini, tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk menyambung tali silaturahmi, dan menyusun program kerja ke depannya, sesuai dengan jurusan kami dan tema KKN yang diusung oleh lembaga.
Pagi ini tepat satu pekan kami berada di desa ini, dan warga masyarakat sudah mulai mengetahui keberadaan kami. Karena kami sudah mulai melaksanakan kegiatan seperti menghadiri pengajian, mengisi kegiatan magrib mengaji dan ramah tamah ke rumah-rumah warga, sambil sesekali jajan di warung warga yang tak jauh dari posko.
Dan ada satu jajanan favoritku dan teman-teman, yaitu es krim rasa melon dan strawberry. Hampir setiap hari aku jajan es krim tersebut, di warung yang terletak dekat SD. Padahal dulu, saat aku di rumah, meski di dekat rumah ada warung yang menjual es krim, tapi aku tak pernah menyengajakan diri jajan es krim seperti disini. Ah entahlah.
"Satu jam lagi semua harus siap ya, hari ini kita visiting school, ke SD dan ke TK, nanti siang baru ke madrasah." Instruksi Syarif, sang ketua tim.
"Siap pak ketu!" Jawab Erni sigap.
"Siap Mang ..." Arina menjawab dengan sedikit nada berkelakar.
"Dan untuk yang piket posko, jangan lupa beres-beres. Terus kalau ada tamu jangan lupa isi buku tamunya, buat laporan ke Bu Ita." Ujar Syarif lagi.
"Siap, pak!" Jawab Dita, karena hari ini jadwalnya Dita piket. Dan untuk yang piket di perbolehkan untuk stand by di posko, dengan catatan menjaga, serta membereskan semua hal di posko.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN - Kuliah Khitbah Nikah (COMPLETED - Proses REVISI)
General FictionBagi mahasiswa, KKN tentunya bukanlah hal asing. Namun, bagi perempuan bernama Divya Safitri, KKN adalah mimpi buruk yang membuatnya ingin segera terbangun. Sebuah desa di kawasan Gunung Galunggung menjadi lokasi yang harus ia taklukkan demi menunt...