Sapi ... Good Bye !

3.8K 262 9
                                    

#Episode_17

Terimakasih telah berkunjung ke cerita ini ... 🙏🏼

🌱🌱🌱

"Mang, mau kemana?" Tanyaku. Syarif telah rapi mengenakan celana pendek hitam  selutut dan kaos hitam belang-belang. Ia nampak tergesa-gesa.

"Ke rumah Pak Abas, hari ini kan mau motong sapi. Ridwan udah dari tadi disana." Syarif bercermin di pintu lemari dekat TV.

"Sepagi ini? Itu A Otong, Mas Reyhan, sama Mas Nawa masih ngorok." Aku menunjuk tiga mahluk yang masih bergelung dalam kamar dengan sapu ijuk yang tengah ku pegang.

"Iya, kan biar bisa di bagikan ke warga secepatnya. Biarin lah, saya udah bangunin mereka kok. Eh tapi, nanti kamu bangunin mereka lagi ya, suruh nyusul ke sana. Gak enak dong sama Pak RT, kita kan dimintai tolong." Jelas Syarif. Sebelum beranjak ke luar rumah.

Sementara itu, aku melanjutkan kegiatan menyapu lantai. Membereskan barang-barang yang berceceran dimana-mana. Erni sedang masak nasi goreng di dapur untuk sarapan. Kulihat beberapa bapak-bapak, juga beberapa pemuda melintas di depan rumah, membawa peralatan untuk memotong hewan qurban. Aku berusaha menyapa orang-orang yang ku kenali, dari teras rumah. Sebelum akhirnya beranjak kembali ke dalam.

"Yang lain pada kemana, Vy?" Reyhan berdiri di ambang pintu. Muka bantalnya masih kentara. Ia melipat sarung berwarna hitam yang mungkin tadi dipakainya untuk selimut tidur.

"Mang Syarif sama Ridwan udah ke rumah pak Abas. Cepet nyusul kesana, Mas. Bantu-bantu motong sapi."

"Oh, iya. Saya mandi dulu kalau gitu." Jawab Reyhan. Meraih handuk yang tergantung di kapstok.

"Gak usah mandi dulu kali, Mas. Kelamaan. Nanti juga bau lagi kena sapi." Aku tertawa.
"Udah, cepetan sana, Mas. Tuh sekalian bangunin temennya." Ujarku.

Kemudian, aku beranjak ke dapur. Membantu Erni.

Sejauh ini, pengamatanku tentang Reyhan. Ia adalah sosok laki-laki yang sangat cinta kebersihan dan kerapihan. Terlihat dari baju-bajunya yang selalu rapi, dan bersih. Juga pembawaannya yang selalu semerbak harum mewangi. Aroma parfum nya selalu menguar di seantero ruangan yang disinggahinya. Rambut nya pun, tak pernah kusut, sekalipun setelah bangun tidur. Pomade pun selalu stay tune setiap saat melapisi jambulnya. Oke, itulah sekilas pengamatan ku tentang Reyhan, berdasarkan cover nya.

"Beres, Teh?" Tanyaku. Teh Erni tengah mencicipi nasi goreng kecap di atas kuali.

"Iya, beres. Teh Divya mau nyicip?" Teh Erni menyerahkan satu sendok nasi goreng yang masih mengepulkan asap, beraroma harum padaku.

"Hem ... Boleh, kayaknya enak." Aku menerima sendok yang diberikan Teh Erni. Memakannya setelah dirasa cukup dingin.

"Enak, Teh. Ah jadi lapar." Pujiku.

***

Berqurban hewan pada hari raya idul Adha merupakan suatu hal yang perintahkan oleh Allah SWT. bagi hamba-Nya yang mampu. Kisah Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. menjadi kisah awal mula terjadinya hari Idul Adha.

Dimana setiap umat muslim pasti telah mengetahui betapa taat dan patuh Nabi Ibrahim kepada Allah, hingga sang Anak yang lama didambakan, diikhlaskan untuk disembelih atas perintah-Nya. Namun, Allah mengganti Nabi Ismail dengan seekor kambing, untuk disembelihnya.

Bisa dibayangkan jika pada hari itu Allah tak menggantikan posisi Nabi Ismail, mungkin sampai saat ini anak-anak lah atau manusia yang akan dikurbankan. Sungguh Allah maha mengetahui segala sesuatu nya.

KKN - Kuliah Khitbah Nikah (COMPLETED - Proses REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang