SIAPA PELAKUNYA? (2)

24 4 0
                                    

-

Gempar. Seluruh penduduk desa gempar. Bagaimana tidak? Mayat seorang gadis remaja berusia sekitar 13 tahun ditemukan di sebuah pematang sawah. Gilanya, mayat itu telah diidentifikasi sebagai anak Pak Kades setempat. Bisik-bisik tetangga tentu sudah tak bisa dibungkam lagi.

"Kasian, Pak Kades. Setelah ditinggal istrinya minggat, eh sekarang malah anaknya yang mati mengenaskan."

"Iya, tragis benar nasib Pak Kades itu."

"Duh, serem ya. Sekarang di kampung kita ada pembunuh."

"Iya, siapa yang tega melakukan pembunuhan begitu ya? Padahal kan anak Pak Kades itu pendiam, nggak banyak gaul di rumah apalagi sejak kepergian ibunya. Denger-denger sih biar nggak ikutan kayak ibunya yang minggat begitu saja. Biar nggak salah gaul."

"Iya, remaja jaman sekarang kan gaulnya suka salah. Kadang pacaran kebablasan. Serem."

"Eh, katanya nih, anaknya Pak Kades itu ternyata dibunuh dalam keadaan hamil loh!"

"Hah? Hamil? Hamil sama siapa?"

"Mungkin dia korban pemerkosaan, Jeng, yang dibuang begitu saja sama pelakunya."

"Aduh, gawat ini. Saya punya anak perempuan. Masih remaja juga. Harus saya jaga lebih ekstra ini sekarang."

Sementara itu di rumah Pak Kades...

"Suruh siapa kau lupa minum pil KB-nya? Aku kan sudah bilang agar kau tak pernah lupa meminumnya barang seharipun. Ini akibatnya kalau kau membangkang. Aku tak mau jadi ayah sekaligus kakek dari anak yang ada dalam perutmu." Pak Kades masih berusaha memasang wajah sedih di depan tamu-tamu yang melayat meski batinnya berkata lain.

"Pak Polisi, segera temukan pelaku pemerkosaan yang telah membunuh anak saya, Pak. Saya mohon!" Pak Kades sungguh pandai bersandiwara sampai-sampai petugas kepolisian mau percaya.

-

Mini Stories: Part Two [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang