-
Berapa kalipun kucoba untuk menulis kata aku selalu kehilangan aksara seolah aku lupa bagaimana aku menulis dan membaca. Padahal tenggat waktu sudah di depan mata.
Kring. Telepon berbunyi nyaring. Tanpa diangkatpun aku sudah tahu siapa penelponnya. Pasti editorku.
Kapan naskahnya siap? Selalu begitu pertanyaannya tiap tenggat waktunya hampir selesai.
Sebentar lagi. Aku masih mengerjakannya. Kau tahu, ini sulit. Sejak kepergian istriku...
Ya ya ya. Aku tahu. Tapi pekerjaan ini adalah tanggung jawabmu. Kau sudah terikat kontrak. Apapun yang terjadi kau harus menyelesaikannya. Ide itu pasti datang. Kau hanya harus menyusulnya.
Ya. Aku menjawabnya dengan lirih.
Lalu sekelebat ide muncul di kepalaku. Ide itu pasti datang. Kau hanya harus menyusulnya. Begitu kan kata editorku. Maka aku akan menyusulnya. Aku harus menyusulnya. Ideku adalah istriku. Maka aku harus menyusulnya ke tempat dia pergi. Dengan begitu, naskahku akan segera selesai.
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Mini Stories: Part Two [COMPLETED]
AcakMari ngopi Akan kuceritakan cerita-cerita yang kudengar dari mereka sekali lagi Sekuel Mini Stories