-
Anggara menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Sepagi ini dia sudah dikejutkan dengan email notifikasi tagihan kartu kreditnya yang membengkak karena persiapan pernikahannya untuk bulan depan.
Irine, kekasihnya, menginginkan pernikahan mewah karena dia pikir itu momen sekali seumur hidup. Anggara pun mengiyakan keinginannya karena tak ingin sang kekasih kecewa.
"Yang, kateringnya dari rumah makan ini aja. Terkenal enak. Nanti menunya--" Irine menyebutkan menu western food yang tertulis di sebuah selebaran dari rumah makan penyedia katering untuk acara pernikahan dan acara-acara jamuan makan lainnya.
"Oh iya, terus nanti kita pake baju pengantinnya yang tailored ya, Yang, biar aku bisa make baju yang beda yang sesuai kepengenan aku dan pas sama size aku. Lagian kalo nyewa kan ga ada kenang-kenangannya dan bekas dipake orang. Pasti kotor..."
"Kan pasti dicuci, Yang, sebelum disewain lagi."
"Tapi nanti ga mesti sesuai sama baju pengantin impian aku. Ini kan momen sekali seumur hidup."
"Oh iya, terus nanti undangannya juga pesen ke ini loh. Undangannya baguuuuus banget. Handmade loh. Jadi custom gitu bikinnya. Ga bakal ada yang nyamain. Nanti suvenirnya pesen juga ke mereka. Cakep-cakep deh." Irine masih sibuk memperlihatkan selebaran-selebaran lain yang entah sudah dikoleksinya dari kapan.
"Nanti kita juga nikahnya konsepnya garden party gitu. Tempo hari aku udah liat-liat tempatnya. Keren deh."
Dan bahkan pernikahan belum terlaksana, pikirannya sudah diliputi kemelut bagaimana cara melunasi tagihan kartu kreditnya itu.
Harusnya dia memang mencegah Irine yang doyan belanja itu untuk membuat pernikahan super mewah ala selebriti. Tapi ini semua sudah terlanjur.
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Mini Stories: Part Two [COMPLETED]
DiversosMari ngopi Akan kuceritakan cerita-cerita yang kudengar dari mereka sekali lagi Sekuel Mini Stories